PERBANDINGAN DOSIS RADIASI ORGAN AT RISK PADA KANKER NASOFARING DENGAN METODE PERHITUNGAN AAA (ANALYTICAL ANISOTROPIC ALGORITHM) DAN PBC (PENCIL BEAM CONVOLUTION)

Treatment Planning System (TPS) bertujuan untuk menentukan volume dan distribusi dosis untuk tumor dan OAR (Organ at Risk). Metode perhitungan yang digunakan untuk distribusi dosis adalah AAA dan PBC. Akan tetapi terdapat organ sehat di sekitar kanker nasofaring yang menerima radiasi. Organ sehat y...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Evi Nurafida
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/77838/1/Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/77838/2/mpf%2079%2018%20Nur%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/77838/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Treatment Planning System (TPS) bertujuan untuk menentukan volume dan distribusi dosis untuk tumor dan OAR (Organ at Risk). Metode perhitungan yang digunakan untuk distribusi dosis adalah AAA dan PBC. Akan tetapi terdapat organ sehat di sekitar kanker nasofaring yang menerima radiasi. Organ sehat yang dimaksud adalah brainstem dan spinal cord. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang diterima brainstem dan spinal cord pada metode perhitungan AAA (Analytical Anisotropic Algorithm) dan PBC (Pencil Beam Convolution). Sebanyak 5 data dosis radiasi brainstem dan spinal cord diperoleh dari metode perhitungan AAA dan 5 data diperoleh dari metode perhitungan PBC. Evaluasi dosis adalah dengan melihat DVH (Dose Volume Histogram) pada brainstem dan spinal cord. Perhitungan dosis radiasi brainstem dan spinal cord dianalisis dengan menggunakan SPSS uji independent t test (α = 0,05). Dosis rata – rata yang diterima brainstem pada metode perhitungan AAA sebesar 34,55 ± 0,02 Gy dan metode perhitungan PBC sebesar 34,34 ± 0,02 Gy. Dosis rata – rata yang diterima spinal cord pada metode perhitungan AAA sebesar 41,26 ± 0,02 Gy dan metode perhitungan PBC sebesar 41,02 ± 0,02 Gy. Perbedaan dosis radiasi yang diterima oleh brainstem dari metode perhitungan AAA dan PBC tidak signifikan (p=0,91). Perbedaan dosis radiasi yang diterima oleh spinal cord dari metode perhitungan AAA dan PBC tidak signifikan (p=0,51). Sehingga kedua metode perhitungan memiliki tingkat keamanan yang sama berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan.