PERBEDAAN DOSIS BLADDER DAN RECTUM PENDERITA KANKER SERVIKS MELALUI TREATMENT PLANNING BRAKHITERAPI DAN LINAC

Radioterapi merupakan salah satu metode pengobatan kanker serviks yang terdiri dari radioterapi internal (brakhiterapi) dan eksternal (linac). Pengobatan kanker serviks dimulai dengan linac, dilanjutkan dengan treatment booster menggunakan brakhiterapi dan linac, namun terdapat organ sehat disekita...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: GEGE AYU LISTYA
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/77857/2/Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/77857/3/MPF%2081%2018%20Lis%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/77857/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Radioterapi merupakan salah satu metode pengobatan kanker serviks yang terdiri dari radioterapi internal (brakhiterapi) dan eksternal (linac). Pengobatan kanker serviks dimulai dengan linac, dilanjutkan dengan treatment booster menggunakan brakhiterapi dan linac, namun terdapat organ sehat disekitar serviks yang ikut terkena radiasi yaitu bladder dan rectum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis total bladder dan rectum pada kombinasi treatment linac dan brakhiterapi dibandingkan dengan kombinasi treatment linac dan linac dengan prescribe dose untuk booster brakhiterapi sebesar 3x7 Gy dan 10x2 Gy pada linac. Sebanyak 5 data dosis total bladder dan rectum diperoleh dari kombinasi treatment linac dan brakhiterapi dan 5 data diperoleh dari kombinasi treatment linac dan linac. Evaluasi dosis dilakukan dengan mengamati Dose Volume Histogram (DVH) pada bladder dan rectum volume 2cc (D2cc). Rata-rata dosis total bladder pada kombinasi treatment linac dan brakhiterapi sebesar (66,44 ± 0,05) Gy pada kombinasi treatment linac dan linac sebesar (66,55 ± 0,02) Gy, sedangkan rata-rata dosis total rectum pada kombinasi treatment linac dan brakhiterapi sebesar (66,02 ± 0,05) Gy, pada kombinasi treatment linac dan linac sebesar (67,45 ± 0,02) Gy. Berdasarkan uji SPSS Independent T-Test tidak ada perbedaan signifikan pada dosis total bladder dari kedua kombinasi treatment dengan nilai signifikansi 0,91. Sedangkan pada dosis total rectum terdapat perbedaan yang signifikan dari kedua kombinasi treatment dengan nilai signifikansi sebesar 0,02. Dosis total yang diperoleh bladder dan rectum dari kedua kombinasi treatment masih dalam batas aman karena tidak melebihi toleransi dosis berdasarkan rekomendasi GEC-ESTRO.