APLIKASI PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) SISTEM INTENSIF DI PT. SURYA WINDU KARTIKA, BANYUWANGI, JAWA TIMUR
Dewasa ini kebutuhan akan udang telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, selain ikan. Salah satu jenis udang yang saat ini menjadi andalan komoditas dalam sektor perikanan adalah (Litopenaeus vannamei) atau lebih dikenal dengan Udang Putih (LIPI, 2011). Meningkatnya produksi udang vannamei s...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
Fakultas Perikanan dan Kelautan
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/77874/1/PKL%20PK%20BP%20119%20-%2018%20Jef%20a-Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/77874/2/PKL%20PK%20BP%20119%20-%2018%20Jef%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/77874/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Dewasa ini kebutuhan akan udang telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, selain ikan. Salah satu jenis udang yang saat ini menjadi andalan komoditas dalam sektor perikanan adalah (Litopenaeus vannamei) atau lebih dikenal dengan Udang Putih (LIPI, 2011).
Meningkatnya produksi udang vannamei salah satunya dikarenakan adanya intesifikasi budidaya. Intensifikasi membutuhkan lebih banyak input produksi terutama benih dan pakan (Ekasari, 2009). Hal ini karena pada prinsipnya semakin padat penebaran benih udang ketersediaan pakan alami semakin sedikit dan ketergantungan terhadap pakan buatan akan semakin meningkat sehingga kualitas air akan menurun karena limbah pakan buatan semakin tinggi. . Hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan probiotik yang dapat meminimalisir dampak negatif kegiatan budidaya mengingat kemampuan bakteri probiotik yang mampu mengurai bahan organik dari sisa pakan dan kotoran udang secara cepat menjadi mikronutrien yang berguna bagi pertumbuhan fitoplankton.
Dengan demikian limbah budidaya tidak mencemari lingkungan perairan tambak, kualitas air dan tanah dasar tambak tetap layak untuk kehidupan udang yang dibudidayakan sehingga kegagalan panen dapat dihindari (Gunarto dan Hendrajat, 2008). |
---|