ANALISIS SEMIOTIK FASHION SEBAGAI BENTUK REPRESENTASI DIRI PADA FASHION BLOGGER JEPANG

Tujuan dari penelitian ini, ialah untuk meneliti tentang tampilan fashion yang dikenakan oleh fashion blogger di Jepang. Penelitian ini juga menganalisis Identitas apa yang ditunjukkan oleh mereka dalam ranah dunia maya. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika dari Roland Barthes, yang memi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fitri Anita, 121311333048
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/77977/1/FS%20J%2032-18%20ANI%20A%20-%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/77977/2/FS%20J%2032-18%20ANI%20A%20-%20FULLTEXT.pdf
http://repository.unair.ac.id/77977/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Tujuan dari penelitian ini, ialah untuk meneliti tentang tampilan fashion yang dikenakan oleh fashion blogger di Jepang. Penelitian ini juga menganalisis Identitas apa yang ditunjukkan oleh mereka dalam ranah dunia maya. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika dari Roland Barthes, yang memiliki konsep inti yaitu Signification, Denotation, Connotation, serta Myth. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari kelima fashion blogger ini masing-masing mempunyai gaya mereka sendiri dan fashion yang mereja kenakan juga bukan salah satu dari sub-kultur yang ada di Harajuku ataupun Shibuya. Gaya yang mereka bawa cenderung casual, dan mainstream. Sementara identitas yang mereka bangun pada blog, hampir seragam. Yaitu memposisikan diri mereka sebagai selebriti dan pengikut blognya sebagai fans. Selain itu, dari penelitian ini dapat kita lihat bahwa dengan meneliti blog, kita dapat mengetahui karakter dari masing-masing pemilik blog. Dari keenam fashion blogger tersebut, tidak semua yang memiliki keterbukaan mengenai kehidupan pribadinya, mereka masih menjaga dan membatasi apa yang bisa mereka bagikan dan yang tidak untuk dibagikan pada pengikutnya.