Teknik Pemberian Pakan Buatan Pada Pembesaran Ikan Mas Punten (Cyprinus carpio) di Instalasi Budidaya Air Tawar Punten, Kota Batu, Jawa Timur.

Ikan mas adalah salah satu komoditas ikan yang memiliki laju pertumbuhan cukup tinggi. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan mas dapat dilihat dari tingkat konsumsi pakan, efisiensi pemanfaatan pakan, dan rasio protein efisiensinya. Faktor- faktor tersebut berkaitan dengan pemberian pakan bahwa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: INDAH OKTAVIANTI., 141511133072
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: Fakultas Perikanan dan Kelautan 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/77981/1/PKL.PK.BP.158%20-18%20Okt%20t%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/77981/2/PKL.PK.BP.158%20-18%20Okt%20t.pdf
http://repository.unair.ac.id/77981/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Ikan mas adalah salah satu komoditas ikan yang memiliki laju pertumbuhan cukup tinggi. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan mas dapat dilihat dari tingkat konsumsi pakan, efisiensi pemanfaatan pakan, dan rasio protein efisiensinya. Faktor- faktor tersebut berkaitan dengan pemberian pakan bahwa pakan yang baik harus memiliki kualitas baik dengan kandungan nutrisi yang lengkap dan seimbang sesuai dengan kebutuhan ikan, serta memiliki kandungan energi total yang optimum untuk menunjang pertumbuhan yang maksimum pada ikan. Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk mengetahui secara langsung tentang teknik pemberian pakan buatan pada pembesaran ikan mas Punten (Cyprinus carpio) di Instalasi Budidaya Air Tawar Punten, Kota Batu, Jawa Timur. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di Instalasi Budidaya Air Tawar Punten, Kota Batu, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan yaitu metode partisipatif dengan mengikuti semua kegiatan secara langsung di lapangan. Jenis pakan yang diberikan selama PKL ada 2 yaitu pakan mandiri dan pakan komersil. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Teknik pemberian pakan menggunakan metode sitasi dengan frekuensi 5% berat biomassa ikan. Pakan mandiri memliki nilai protein 29% dan pakan komersil memiliki protein sebesar 31˗33%. Parameter pengukuran yang digunakan meliputi FCR, SGR, EP, SR, panjang mutlak ikan, GR dan monitoring kualitas air. Hasil pengukuran FCR adalah 1,1 dan pakan komersil 1,2, SGR 0,8% dan 0,7%, EP 90% dan 82%, serta nilai SR 96% dan 100%. Permasalahan yang dihadapi dalam budidaya salah satunya adalah munculnya lumut pada kolam pemeliharaan.