UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL BUAH BELIMBING MANIS VARIETAS DEWI (Averrhoa carambola Linn.) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli ATCC 35218 SECARA In Vitro
Escherichia coli ATCC 35218 merupakan galur Enteropatogenik Escherichia coli (EPEC) yang dapat menyebabkan diare (Wijayanti et al, 2009; Brooks et al.,2005). Escherichia coli ATCC 35218 juga memproduksi Extended Spectrum β- Lactamase (ESBL) yang membuat resisten terhadap beberapa antibiotik dari go...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/78027/1/Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/78027/2/FK%20PD%20137%2018.pdf http://repository.unair.ac.id/78027/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Escherichia coli ATCC 35218 merupakan galur Enteropatogenik Escherichia coli (EPEC) yang dapat menyebabkan diare (Wijayanti et al, 2009; Brooks et al.,2005). Escherichia coli ATCC 35218 juga memproduksi Extended Spectrum β-
Lactamase (ESBL) yang membuat resisten terhadap beberapa antibiotik dari golongan beta laktam. Penelitian yang dilakukan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada tahun
2012 ditemukan Escherichia coli ESBL dari spesimen feses balita umur 0-3 tahun dengan diare, sebesar 18,8% yang resisten terhadap ceftadizime, cefotaxime, dan
cefpodoxime (Wasito et al., 2016). Berdasarkan data WHO (2014), Escherichia coli di ASEAN sudah resisten terhadap sefalosporin generasi ketiga (19-95%) dan fluoroquinolone (4-89%). Berdasarkan hal tersebut penulis ingin memberi solusi dengan menggunakan obat alternatif dari tumbuhan yang memiliki efek samping minimal dibandingkan
dengan obat dari bahan kimia (Vovk et al., 2005) yaitu ekstrak Buah Belimbing Manis varietas Dewi (Averrhoa carambola Linn.). Buah ini banyak ditanam di Indonesia dan merupakan salah satu varietas unggulan (Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian,1998). Selain itu buah ini memiliki senyawa antioksidan seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin yang dapat bersifat antibakteri (Hasan et al., 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak metanol buah Belimbing Manis varietas Dewi terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 35218 secara in vitro. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen
dengan metode dilusi. Metode dilusi untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) menggunakan 2 tabung kontrol dan 6 tabung perlakuan, dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, dan 3,125%.
Kontrol positif menggunakan Mueller-Hinton broth dan bakteri Escherichia coli ATCC 35218, sedangkan kontrol negatif menggunakan Mueller-Hinton broth dan
ekstrak metanol buah Belimbing Manis varietas Dewi. Seluruh tabung diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 ͦ C, setelah itu dilakukan pengamatan kekeruhan pada tabung untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM). Kemudian
dilakukan metode penggoresan pada media nutrient agar plate dengan mengamati pertumbuhan koloni Escherichia coli ATCC 35218 untuk menentukan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM).
Hasil penelitian didapatkan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) tidak dapat diamati karena ekstrak metanol buah Belimbing Manis varietas Dewi (Averrhoa carambola Linn.) memiliki sifat yang keruh, sedangkan untuk Konsentrasi Bunuh
Minimum (KBM) yang didapatkan adalah 50%. Analisis uji Fisher exact terhadap KBM didapatkan (p = 0,031) yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara konsentrasi ekstrak dengan pertumbuhan bakteri dalam replikasinya.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ekstrak metanol buah Belimbing Manis varietas Dewi (Averrhoa carambola Linn.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli ATCC 35218 dengan daya bunuh 50%, walaupun tidak dapat diamati daya hambatnya pada pertumbuhan Escherichia coli ATCC 35218. Hal ini mungkin disebabkan oleh komposisi senyawa antibakteri aktif yang dipengaruhi oleh bagian
tanaman yang diekstrak, varietas, iklim tempat tumbuh, jenis pelarut, dan metode ekstraksi yang digunakan (Lawalata, 2012). |
---|