PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK HAYATI DAN KONSENTRASI KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merr)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi frekuensi pemberian pupuk hayati, pengaruh variasi konsentrasi kompos dan pengaruh kombinasi variasi pemberian frekuensi pupuk hayati dan konsentrasi kompos terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai (Glycine max (L) Merr). P...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/78139/1/KKC%20KK%20MPB.33-18%20Eri%20p%20ABSTRAKI.pdf http://repository.unair.ac.id/78139/2/KKC%20KK%20MPB.33-18%20Eri%20p%20SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/78139/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi frekuensi
pemberian pupuk hayati, pengaruh variasi konsentrasi kompos dan pengaruh
kombinasi variasi pemberian frekuensi pupuk hayati dan konsentrasi kompos
terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai (Glycine max (L) Merr).
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap
(RAL), penelitian ini terdiri atas 17 perlakuan dengan frekuensi pemberian pupuk
hayati yaitu 1 kali, 2 kali dan 3 kali dengan konsentrasi 5 mL, konsentrasi pupuk
kompos yaitu 18 g, 27 g dan 36 g, kombinasi variasi pupuk hayati dan konsentrasi
kompos, K- (tanpa pemberian pupuk hayati dan kompos) dan K+ (pemberian
pupuk kimia). Pengulangan perlakuan sebanyak 3 kali dan setiap pengulangan
terdiri atas 5 tanaman. Data dianalisis menggunakan uji Anova (Analysis of
Varians) dengan derajat signifikasi 0,05 untuk data homogen dan normal dan uji
Brown Forsythe dengan derajat signifikasi 0,05 untuk data homogen dan tidak
normal. Hasil perlakuan menunjukkan bahwa pada variasi frekuensi pemberian
pupuk hayati berpengaruh pada panjang akar, hasil optimal pada perlakuan
FH1K0 dengan rerata tinggi tanaman 48.99±10.39 cm/tanaman, berat bintil akar
1.56±0.41 g/tanaman , panjang akar 28.33±5.05 cm/tanaman, jumlah polong
87.73±32.82 buah/tanaman, berat kering biji 22.95±9.79 g/tanaman dan berat
kering biji per 100 biji 11.46±0.76 g/100 biji, sedangkan pada perlakuan FH2K0
pada perlakuan berat basah tanaman 72.53±18.42 g/tanaman. Pada variasi
konsentrasi kompos berpengaruh terhadap semua parameter pertumbuhan dan
produktivitas tanaman kedelai kecuali panjang akar dan berat kering biji, hasil
optimal pada perlakuan FH0K1 pada berat kering biji 24.21±9.36 g/tanaman,
perlakuan FH0K2 pada perlakuan berat bintil akar 2.68±0.79 g/tanaman, panjang
akar 24.87±3.36 cm/tanaman dan berat kering biji per 100 biji 11.89±1.01 g/100
biji, sedangkan pada perlakuan FH0K3 pada tinggi tanaman 57.47±16.63
cm/tanaman, berat basah tanaman 83.98±23.77 g/tanaman dan jumlah polong
95.73±21.29 buah/tanaman. Kombinasi variasi frekuensi pemberian pupuk hayati
dan konsentrasi kompos berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, berat
bintil akar, berat basah tanaman dan berat kering biji per 100 biji. Hasil optimal
perlakuan FH1K1 pada panjang akar 25.53±2.81 cm/tanaman dan jumlah polong
96.6±31.56 buah/tanaman, perlakuan FH1K2 pada tinggi tanaman 55.62±18.32
cm/tanaman, FH3K1 terbaik pada berat basah tanaman 77.37 ±23.16 g/tanaman
dan berat kering biji 27.54±14.65 g/tanaman, FH3K2 terbaik pada berat bintil
akar 3.16±0.78 g/tanaman dan berat kering biji per 100 biji 12.3±0.87 g/100 biji.
Nilai RAE (Relative Agronomic Effectiveness) pada perlakuan FH3K1 sebesar
572.2% |
---|