PENANGANAN ZHI CHUAN (HEMOROID) MENGGUNAKAN TERAPI AKUPUNKTUR TITIK CHENGSAN (BL-57), SANYINJIAO (SP-6), YINLINGQUAN(SP-9), HEGU (LI-4) SERTA KOMBINASI DAUN UNGU (Graptophyllum pictum (L.)Griff.) DAN KUNYIT (Curcuma domestica Val.)
Hemoroid menurut Traditional Chinese Mediciene (TCM) disebut Zhi atau Zhi Cuan yang disebabkan terutama konsumsi makanan pedas atau berminyak, diare atau konstipasi yang berlarut-larut (Yin dan Liu, 2000). Selain itu, disebabkan oleh asupan makanan yang tidak tepat, adanya stagnasi Qi dan stasis...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/78271/1/Abstrak%20FV.TA.PT.%2004%2018%20Jan%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/78271/2/Fulltext%20FV.TA.PT.%2004%2018%20Jan%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/78271/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Hemoroid menurut Traditional Chinese Mediciene (TCM) disebut Zhi atau
Zhi Cuan yang disebabkan terutama konsumsi makanan pedas atau berminyak,
diare atau konstipasi yang berlarut-larut (Yin dan Liu, 2000). Selain itu,
disebabkan oleh asupan makanan yang tidak tepat, adanya stagnasi Qi dan stasis
darah, akumulasi lembab dan panas yang turun kebawah (Yanfu, 2000). Adanya
akumulasi lembab panas dapat mengganggu fungsi organ limpa, lambung dan
usus besar yang dapat menyebabkan terjadinya BAB disertai darah, gatal dan
nyeri pada bagian anus, BAB kering dan keras (Yin dan Liu, 2000).
Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di
anus dari pleksus hemoroidalis (Sudarsono, 2015). Hemoroid secara konvensional
disebabkan karena kurangnya makanan berserat, asupan cairan, dan aktivitas fisik
sehingga pada saat akan mengeluarkan feses harus mengejan, apabila terjadi
secara terus menerus maka pembuluh darah tidak dapat kembali ke bentuk semula
(Sya’haya dan Inos, 2016).
Pada studi kasus ini, pasien seorang perempuan berusia 21 tahun dengan
tinggi badan 151 cm dan berat badan 40 kg. Keluhan utama pasien adalah rasa
nyeri dan panas pada anus ketika selesai melakukan BAB, yang keras disertai
perdarahan. Otot lidah berwarna merah, kering terdapat fisur dan selaput berwarna
kuning menandakan adanya sindrom panas. Berdasarkan anamnesa, pengamatan,
penciuman, pendengaran dan perabaan yang dilakukan pada pasien mengalami
gejala hemoroid dengan sindroma panas lembab turun kebawah.
Terapi yang dilakukan adalah terapi akupunktur pada titik Chengsan (BL-
57), Sanyinjiao (SP-6), Yinlingquan (SP-9), Hegu (LI-4) sebanyak 12 kali terapi
seminggu tiga kali, selama 15 menit. Serta pemberian terapi herbal daun ungu dan
kunyit selama 21 hari diminum tiga kali sehari pada saat pagi, siang dan malam.
Berdasarkan hasil perawatan pada kasus hemoroid dengan terapi
akupunktur dan herbal menunjukkan hasil yang baik yakni mengurangi gejala
hemoroid yaitu buang air besar berdarah, konstipasi, rasa nyeri dan panas pada
bagian anus. Kesimpulan terapi pengobatan akupunktur pada titik Chengsan (BL-
57), Sanyinjiao (SP-6), Yinlingquan (SP-9), Hegu (LI-4), disertai pemberian
herbal daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff.) dan kunyit (Curcuma
domestica Val.) dapat megurangi gejala hemoroid. |
---|