PENGARUH SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE(SEFT)TERHADAP KECEMASAN, SATURASI OKSIGEN DAN KUALITAS TIDUR PASIEN PENYAKIT PARU OSBTRUKTIF KRONIK (PPOK)

Latar belakang: PPOK dapat mempengaruhi aspek sosial dan psikologis serta kesehatan fisik. Kecemasan, kehilangan kontrol dalam kemandirian, perubahan konsep diri serta hambatan pernapasan mengakibatkan terjadinya perubahan psikologis yang serius, termasuk ketakutan akan kematian dan depresi. Terdap...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ALWAN REVAI, NIM. 131614153040
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/78281/1/TKP%2080_18%20Rev%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/78281/2/TKP%2080_18%20Rev%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/78281/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar belakang: PPOK dapat mempengaruhi aspek sosial dan psikologis serta kesehatan fisik. Kecemasan, kehilangan kontrol dalam kemandirian, perubahan konsep diri serta hambatan pernapasan mengakibatkan terjadinya perubahan psikologis yang serius, termasuk ketakutan akan kematian dan depresi. Terdapat hubungan yang signifikan antara depresi dan kecemasan dengan kualitas tidur pasien penyakit kronik, semakin tinggi derajat depresi semakin buruk kualitas tidurnya. Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) adalah terapi yang menggunakan unsur spiritual untuk mengurangi masalah psikologis dan fisik yang disebabkan oleh emosional atau psikosomatik. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh SEFT tehadap kecemasan, saturasi oksigen dan kualitas tidur pasien PPOK. Metode: Penelitian menggunakan Quasy Experiment dengan pendekatan Pre-Post test control grup design. Populasi penelitian adalah pasien PPOK di RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso dan RS Bhayangkara Bondowoso. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling sesuai dengan kriteria inklusi dengan total 68 pasien. Intervensi SEFT dilakukan 8 kali selama 1 bulan. Alat ukur kecemasan menggunakan HARS, Saturasi oksigen menggunakan pulse oximetry dan kualitas tidur menggunakan PSQI. Analisa data menggunakan Uji Mann Whitney. Hasil : Terdapat perbedaan tingkat kecemasan (p 0,000) dan kualitas tidur (p 0,008) setelah dilakukan intervensi SEFT, namun tidak terdapat perbedaan saturasi oksigen (p 0,136) setelah diberikan intervensi SEFT. Kesimpulan: Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dapat menurunkan tingkat kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur pasien PPOK, jika dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Intervensi tersebut berfokus untuk mengurangi masalah psikologis yang disebabkan oleh emosional atau psikosomatik.