PERUBAHAN HEMATOLOGI IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) YANG DIVAKSIN DAN DITANTANG Aeromonas hydrophila

Kementrian Kelautan dan Perikanan (2015) menerangkan kenaikan produksi budidaya ikan dalam kolam air tawar cukup pesat yaitu berkisar 11 persen setiap tahun. Ikan air tawar yang menjadi komoditas unggulan yaitu ikan gurami. Budidaya ikan ini sering mengalami kendala yaitu infeksi dari penyakit M...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DEFI ALFANIAH, 141411131171
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/78609/1/PK%20BP.114%2018%20Alf%20p-ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/78609/2/PK%20BP.114%2018%20Alf%20p-FULLTEXT.pdf
http://repository.unair.ac.id/78609/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Kementrian Kelautan dan Perikanan (2015) menerangkan kenaikan produksi budidaya ikan dalam kolam air tawar cukup pesat yaitu berkisar 11 persen setiap tahun. Ikan air tawar yang menjadi komoditas unggulan yaitu ikan gurami. Budidaya ikan ini sering mengalami kendala yaitu infeksi dari penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicaemia), atau dikenal juga sebagai penyakit bercak merah yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila (Angka., 1990). Pemberian vaksin merupakan tindakan preventif yang efektif karena dengan cara ini dapat diperoleh kekebalan hanya dengan sekali atau dua kali pemberian vaksin sampai ikan dipanen. Oleh karena itu perlu dilakukan pengamatan hematologi ikan untuk mengetahui status kesehatan dan pengaruh penggunaan vaksin vaksin Aeromonas hydrophila. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran hematologi ikan Gurami (Osphronemus gouramy) yang divaksin dan ditantang bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan penelitian ini berupa perbedaan dosis vaksin yaitu A (kontrol +) ikan diinjeksi vaksin tanpa ada uji tantang, B (kontrol - ) ikan diinjekis NaCl Fisiologis dan diuji tantang, C vaksin dosis 10⁴ CFU/mL, D vaksin dosis 10⁵ CFU/mL, dan E vaksin dosis 10⁶ CFU/mL. Parameter pengamatan yaitu total eritrosit, hemoglobin, total leukosit dan diferensial leukosit. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis menggunakan ANOVA untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Perbedaan antar perlakuan dianalisis menggunakan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian ini menunjukan vaksinasi dan uji tantang bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan gurami dapat memberikan pengaruh terhadap total eritrosit, hemoglobin, total leukosit dan differensial leukosit. Dosis vaksin 10⁶ sel/mm³ (E) memberikan efektivitas (respon tanggap kebal) terbaik dibandingkan kedua dosis lainnya.