PENURUNAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA)DAN TERDAPATNYA EKSPRESI METALLOTHIONEIN-3 (MT-3) TIKUS YANG DIINDUKSI DOXORUBICIN AKIBAT PEMBERIAN KECAMBAH KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L.)
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Kemoterapi adalah prosedur perawatan yang paling umum diberikan untuk penderita kanker. Salah satu obat kemoterapi adalah doxorubicin. Doxorubicin merupakan obat sitotoksik yang memicu pembentukan radikal bebas dan Re...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/78917/1/ABSTRAK%20KG%20139_18%20Ros%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/78917/2/FULLTEXT%20KG%20139_18%20Ros%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/78917/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama
di seluruh dunia. Kemoterapi adalah prosedur perawatan yang paling umum
diberikan untuk penderita kanker. Salah satu obat kemoterapi adalah doxorubicin.
Doxorubicin merupakan obat sitotoksik yang memicu pembentukan radikal bebas
dan Reactive Oxygen Spesies (ROS). Radikal bebas yang terakumulasi didalam
tubuh dapat menimbulkan terjadinya peroksidasi lemak dengan produk
malondialdehid (MDA). Peningkatan ROS juga dapat menimbulkan efek negatif
terhadap sel tubuh. ROS adalah jenis oksidan paling reaktif yang dapat merusak sel
sel didalam tubuh termasuk sel taste buds. Kerusakan sel sensoris pada taste buds
dapat menimbulkan sensasi rasa tidak menyenangkan atau dysgeusia yang sering
dipersepsikan sebagai metallic taste. Peningkatan sensasi metallic taste pada
penderita kanker dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan kualitas hidup.
Tujuan: Mengetahui penurunan MDA dan terdapatnya ekspresi MT-3 pada tikus
yang diinduksi Doxorubicin akibat pemberian kecambah kacang hijau (Phaseolus
radiatus L.). Metode: Penelitian menggunakan tikus wistar (Rattus novergicus)
sebagai hewan coba dan dibagi menjadi 3 kelompok. Data dianalisis dengan uji
normalitas menggunakan One Sample Kolmograv-Smirnov, uji homogenitas
menggunakan Levene Test, selanjutnya, analisis perbedaan menggunakan uji
statistik Oneway- ANOVA. Hasil: Terdapat penurunan kadar MDA dan terdapatnya
ekspresi MT-3 pada tikus yang diinduksi doxorubicin akibat pemberian kecambah
kacang hijau. Simpulan: Kecambah kacang hijau dengan dosis 10 mg/gBB
memiliki efek sebagai anti oksidan yang ditandai dengan penurunan kadar MDA
dan terdapatnya ekspresi MT-3. |
---|