PROFIL KADAR CXCL 10 SERUM PADA PASIEN VITILIGO DI UNIT RAWAT JALAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

Dari 16 pasien vitiligo yang datang berobat ke Divisi Kosmetik Medik Unit Rawat Jalan Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya sejak 21 Mei sampai dengan 21 Agustus 2018 yang memenuhi kriteria penerimaan sampel, dilakukan pemeriksaan kadar CXCL 10 serum, dan didapatkan hasil : 1. H...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ardhiah Iswanda Putri, NIM011328046305
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/78927/1/TK%20KLI%2032%2018%20Put%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/78927/2/TK%20KLI%2032%2018%20Put%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/78927/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Dari 16 pasien vitiligo yang datang berobat ke Divisi Kosmetik Medik Unit Rawat Jalan Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya sejak 21 Mei sampai dengan 21 Agustus 2018 yang memenuhi kriteria penerimaan sampel, dilakukan pemeriksaan kadar CXCL 10 serum, dan didapatkan hasil : 1. Hasil pemeriksaan kadar CXCL 10 serum pada pasien vitiligo dengan menggunakan metode pemeriksaan ELISA CXCL 10 yang terendah adalah 10.121 pg/mL dan tertinggi adalah 276.545 pg/mL, dengan rerata sebesar 45.570 pg/mL dan median 17.412 pg/mL. Dari hasil uji Shapiro wilk diketahui p = 0,000 dimana < 0,05 yang berarti data CXCL 10 tidak berdistribusi normal. 2. Pada penelitian ini, didapatkan jumlah laki laki dan perempuan seimbang. Hasil kadar CXCL 10 serum pada perempuan yang tertinggi adalah 27.047 pg/mL, sementara pada laki-laki yang tertinggi adalah 276.545 pg/mL. Dari hasil uji Shapiro wilk diketahui nilai p untuk laki-laki sebesar 0,006 dimana < 0,05 yang berarti data CXCL 10 pada kelompok laki-laki tidak berdistribusi normal, sedangkan hasil p untuk perempuan 0.266 > 0.05 yang berarti data CXCL 10 pada kelompok perempuan berdistribusi normal. Karena ada salah satu kelompok yang tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji Mann Whitney, didapatkan hasil 0.600 > 0.05, yang berarti tidak ada perbedaan bermakna (signifikan) antara laki-laki dan perempuan dilihat dari CXCL 10 yang artinya CXCL 10 laki-laki dan perempuan sama kedudukanya. 3. Kadar CXCL 10 serum pada pasien vitiligo tertinggi yaitu pada kelompok umur 55-64 tahun adalah 276.545 pg/mL. Dari uji pearson diketahui nilai Sig sebesar 0.061 > 0.05 yang berarti tidak ada hubungan (correlation) bermakna antara umur dengan CXCL 10. 4. Penelitian ini juga memaparkan kadar CXCL 10 serum berdasarkan distribusi proporsi lama menderita vitiligo tertinggi pada kelompok >1-5 tahun dengan nilai median 26.130 pg/mL, dan rerata 87.031 pg/mL. 5. Penelitian rerata kadar CXCL 10 serum berdasarkan distribusi proporsi aktivitas lesi vitiligo (VIDA) tertinggi pada kelompok stabil selama 1 tahun yaitu dengan nilai median 21.273 pg/mL dan rerata 56.374 pg/mL. 6. Penelitian rerata kadar CXCL 10 serum berdasarkan distribusi VASI tertinggi adalah 44 yaitu 276.545 pg/mL. Diketahui nilai Sig sebesar 0.000 < 0.05 yang berarti ada hubungan (correlation) bermakna antara VASI dengan CXCL 10 dengan arah dan kekuatan hubungan 0.976, yang berarti ada hubungan positif antara VASI dengan CXCL 10 dengan kekuatan hubungan sebesar 97.6%. Hubungan positif berarti jika nilai VASI tinggi maka nilai CXCL 10 juga tinggi begitu juga sebaliknya. 7. Penelitian rerata kadar CXCL 10 serum berdasarkan distribusi proporsi tipe vitiligo tertinggi adalah generalisata dengan nilai median 118.752 pg/mL dan rerata 135.274 pg/mL. Data distribusi proporsi tipe vitiligo pada penelitian ini, terbanyak adalah tipe akrofasial 9 pasien. 8. Dari data rerata kadar CXCL 10 serum berdasarkan distribusi proporsi efloresensi pasien vitiligo tertinggi adalah depigmentasi komplit dengan campuran rambut putih dan hitam dengan/tanpa pigmentasi perifolikuler dengan nilai median 150.764 pg/mL dan rerata 146.066 pg/mL. Dengan demikian terlihat kadar CXCL 10 serum pada penelitian ini lebih tinggi pada pasien dengan aktivitas lesi vitiligo stabil dan memiliki nilai VASI yang tinggi.