PENAMBAHAN AMPAS TAHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SUSU PADA SAPI PERAH DI PETERNAKAN H. SYUKUR KELURAHAN BULAK, KECAMATAN KENJERAN SURABAYA

• Main Author: INES PRITA AUGUSTINE, 061310113040
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2018
• Subjects: SF380-388 Goats
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/79049/1/KKC%20KK%20FV.KT.32-18%20Aug%20p%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/79049/2/KKC%20KK%20FV.KT.32-18%20Aug%20p%20TUGAS%20AKHIR.pdf; http://repository.unair.ac.id/79049/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Berdasarkan Hasil laporan Tugas Akhir (TA) mengenai penambahan ampas tahu untuk kualitas dan kuantitas susu pada sapi perah di peternakan H, Syukur. Maka dapat disimpulkan pemberian ampas tahu dapat digunakan sebagai alternatif pakan tambahan atau konsentrat, selain pakan hijauan, guna meningkatkan produksi air susu dan pendapatan bagi peternak, karena kandungan gizi pada ampas tahu masih sangat tinggi, harganya relatif murah, dan mudah untuk didapat. Ampas tahu memiliki nilai nutrisi yang sangat baik dan digolongkan sebagai bahan pakan sumber protein. Saran Beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai masukan untuk peternakan sapi perah bapak H. Syukur antara lain : 1. Recording terhadap peternak harus dijalankan sebagai mestinya agar semua kegiatan dapat tersusun dengan baik dan rapi mengenai sistem manajemen kesehatan, agar peternak tidak rugi untuk pendapatan susu. 2. Menerapkan / meningkatkan sistim pemerahan yang baik dan higienis. 3. Melakukan pola pemerahan 2 kali sehari yaitu ; pagi dan sore. 4. Dilihat dari kandungan protein kasar atau unsur-unsur lain, ampas tahu cukup potensial sebagai pakan subtitusi untuk ternak sapi perah dan meningkatkan produksi susu. 5. pakan yang dilakukan, diharapkan lebih ditingkatkan lagi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Mengingat kebutuhan sapi perah sangat komplek, selain untuk pokok hidup, pakan juga berfungsi dalam hasil produksi dan kebuntingan. 6. Susu yang tidak terjual maka seharusnya diolah menjadi minuman ataupun makanan yang berbahan dasar susu, contohnya seperti susu pasteurisasi, ice cream, yogurt, dan tahu susu.