VARIABILITAS PARAMETER HEMODINAMIK INTRADIALISIS PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS BERKELANJUTAN

Berbagai studi melaporkan adanya kaitan antara tekanan darah dengan tingkat morbiditas dan mortalitas pada pasien hemodialisis. Dimana didapati jumlah mortalitas yang lebih tinggi pada pasien yang memiliki tekanan darah lebih rendah maupun lebih tinggi dibanding tekanan darah normal pada pasien...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Suryansyah, Maulana Muhtadin
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/79267/1/KKA%20KK%20FK.PD.192%2018%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/79267/2/KKA%20KK%20FK.PD.192%2018%20Sur%20v.pdf
http://repository.unair.ac.id/79267/
http://repository.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Berbagai studi melaporkan adanya kaitan antara tekanan darah dengan tingkat morbiditas dan mortalitas pada pasien hemodialisis. Dimana didapati jumlah mortalitas yang lebih tinggi pada pasien yang memiliki tekanan darah lebih rendah maupun lebih tinggi dibanding tekanan darah normal pada pasien hemodialisis. Sehingga menjadi perlu untuk dilakukan analisis mengenai variabilitas tekanan darah dan parameter kardiovaskular lainnya pada pasien hemodialisis berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross-sectional). Sampel peneltian adalah pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium 5 yang menjalani terapi hemodialisis berkelanjutan. Data yang diambil dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu data yang meliputi jenis kelamin, usia, tinggi badan, berat badan, BMI (Body Mass Index), riwayat lama hemodialisis, riwayat penyakit terdahulu, riwayat kebiasaan untuk menunjukkan karakteristik sampel dan data mengenai tekanan darah sistol, tekanan darah diastol, Mean Arterial Pressure, dan nadi yang selanjutnya diolah dengan menggunakan T-Test berpasangan dan uji Wilcoxon sesuai jenis datanya untuk dianalisis signifikansi perubahannya. Untuk data jenis kelamin, usia, tinggi badan, berat badan, BMI, riwayat lama hemodialisis, riwayat penyakit terdahulu, riwayat kebiasaan. Nilai BMI didapatkan dari tinggi badan dan berat badan pasien. Data-data tersebut tidak diolah dengan uji tertentu namun dihitung jumlah persentasenya untuk menunjukkan besaran dan karakteristik dari populasi sampel. Pada analisis tekanan darah sistol selama hemodialisis didapatkan hasil tidak berbeda secara bermakna antara rerata tekanan darah sistol tiap satu jam dimulai dari jam pertama hingga jam kelima selama hemodialisis dan tekanan darah sistol satu jam setelah hemodialisis. Didapatkan kecenderungan meningkat pada rata-rata tekanan darah sistol selama hemodialisis. Pada analisis tekanan darah diastol selama hemodialisis didapatkan hasil tidak berbeda secara bermakna antara rerata tekanan darah diastol tiap satu jam dimulai dari jam pertama hingga jam kelima selama hemodialisis dan tekanan darah sistol satu jam setelah hemodialisis. Didapatkan kecenderungan meningkat pada rata-rata tekanan darah diastol selama hemodialisis. Pada analisis nilai MAP selama hemodialisis didapatkan hasil tidak berbeda secara bermakna antara rerata tekanan darah diastol tiap satu jam dimulai dari jam pertama hingga jam kelima selama hemodialisis dan nilai MAP satu jam setelah hemodialisis. Didapatkan kecenderungan meningkat pada rata-rata nilai MAP selama hemodialisis. Pada analisis jumlah nadi selama hemodialisis didapatkan hasil tidak berbeda secara bermakna antara rerata jumlah nadi tiap satu jam dimulai dari jam pertama hingga jam kelima selama hemodialisis dan jumlah nadi satu jam setelah hemodialisis. Didapatkan kecenderungan meningkat pada rata-rata jumlah nadi selama hemodialisis.