AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS OF STUDENT ENGLISH TEXTBOOK “BAHASA INGGRIS KELAS X SMA/MA/SMK/MAK”

Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional. Di Indonesia, pembelajaran bahasa Inggris menggunakan buku ajar sebagai salah satu sumber bahasa. Buku ajar adalah produk dari menulis yang mungkin memiliki kesalahan tata bahasa dan ini masih ada sedikit pembelajaran yang menganalisa kesalahan tata...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AIMATUS SOLIKHAH, 121112062
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
English
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/79369/1/FS.BE.199-18%20Sol%20a%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/79369/2/FS.BE.199-18%20Sol%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/79369/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
English
Description
Summary:Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional. Di Indonesia, pembelajaran bahasa Inggris menggunakan buku ajar sebagai salah satu sumber bahasa. Buku ajar adalah produk dari menulis yang mungkin memiliki kesalahan tata bahasa dan ini masih ada sedikit pembelajaran yang menganalisa kesalahan tata bahasa pada buku ajar. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kesalahan tata bahasa yang paling umum dan sumber kesalahan tersebut apakah dari kesalahan interlingual atau kesalahan intralingual yang ditemukan pada buku ajar “Bahasa Inggris Kelas X SMA/SMK/MA/MAK”. Buku ajar in diterbitkan oleh Pusat Kurikulum and Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud dan ditulis oleh Utami Widiati, Zuliati Rohmah and Furaidah (2014). Dalam menganalisa data, penelitian ini menggunakan teori Corder. Setelah data dianalisa, penulis menemukan tiga tipe kesalahan tata bahasa; diantaranya penanggalan (omission), penambahan (addition), dan kesalah bentukan (selection). Penulis tidak menemukan kesalahan urutan (ordering). Bedasarkan data, persentase tertinggi pada kesalahan tata bahasa adalah penanggalan (62%). Di posisi kedua adalah kesalah bentukan dengan total persentase (28%). Yang terakhir adalah penambahan dengan total kesalahan (10%). Persentase tertinggi adalah penanggalan, terutama pada penanggalan artikel. Itu dapat terjadi karena di bahasa Indonesia, artikel digunakan pada hal yang berbeda. Sumber utama kesalahan tata bahasa yang ditemukan adalah kesalahan intralingual dengan total (61%) dari 57 kesalahan.