PERBEDAAN EFEK FLOWABLE COMPOSITE KONVENSIONAL DAN SELF-ADHERING FLOWABLE COMPOSITE TERHADAP SEL FIBROBLAS BHK-21

Latar Belakang: Salah satu jenis bahan resin komposit yang terdapat di pasaran adalah flowable composite (FC). Komposit jenis ini memiliki viskositas rendah dan dapat diaplikasikan pada daerah dengan beban tekanan rendah serta akses yang sulit atau membutuhkan penetrasi yang baik seperti, pit dan f...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANGGI PUSPITASARI, 021511133132
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/79579/1/ABSTRAK%20KG%2034%2019%20Pus%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/79579/2/FULTEXT%20KG%2034%2019%20Pus%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/79579/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang: Salah satu jenis bahan resin komposit yang terdapat di pasaran adalah flowable composite (FC). Komposit jenis ini memiliki viskositas rendah dan dapat diaplikasikan pada daerah dengan beban tekanan rendah serta akses yang sulit atau membutuhkan penetrasi yang baik seperti, pit dan fissure sealant, restorasi kelas II, kelas III, dan kelas V. Seiring dengan perkembangan teknologi, telah dikembangkan bahan restorasi self-adhering flowable composite (SAFC) yang dapat Mempersingkat tahap aplikasi karena menggabungkan etsa, priming, dan bonding dalam satu sistem. Proses polimerisasi komposit yang tidak sempurna dapat melepaskan monomer residu yang bisa berefek negatif pada pulpa dan gingiva. Efek dari bahan komposit dapat dilihat dari nilai optical density sel BHK-21 setelah paparan dari bahan tersebut. Tujuan: Mengetahui perbedaan efek flowable composite konvensional (CFC) dan SAFC terhadap sel fibroblas BHK-21. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah post-test only control group design. Kultur sel BHK-21 dimasukkan dalam microplate 96-well dan dibagi dalam kelompok kontrol (N=16) dan dua kelompok perlakuan (N=16). Kelompok perlakuan diberi paparan CFC dan SAFC dalam bentuk lempengan dengan diameter 5mm dan tebal 2,5mm, kemudian diinkubasi selama 24 jam. Setelah diberi MTT, nilai optical density dibaca dengan ELISA reader dan dilakukan penghitungan viabilitas sel. Data dianalisis dengan Tukey HSD untuk uji beda antarkelompok. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan antara nilai optical density sel BHK-21 yang sudah diberikan kedua jenis bahan, optical density sel BHK-21 pada kelompok SAFC (n=0,1233) lebih besar daripada kelompok CFC (n=0,0936). Kesimpulan: Flowable composite konvensional menimbulkan kematian sel fibroblas BHK-21 lebih banyak daripada efek self-adhering flowable composite.