POTENSI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP EKSPRESI BCL – 2 pada SEL KANKER RONGGA MULUT
Kanker rongga mulut merupakan salah satu kanker yang dapat menyebabkan kematian. Protein BCL – 2 merupakan protein yang bersifat antiapoptotik pada sel. Ekspresi BCL - 2 yang berlebihan meningkatkan ketahanan hidup sel kanker. Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan yang dapat digunakan sebgai t...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/79690/1/Abstrak%20KG%2053%2019%20Mud%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/79690/4/KG%2053%2019%20Mud%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/79690/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Kanker rongga mulut merupakan salah satu kanker yang dapat
menyebabkan kematian. Protein BCL – 2 merupakan protein yang bersifat antiapoptotik pada sel. Ekspresi BCL - 2 yang berlebihan meningkatkan ketahanan hidup sel kanker. Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan yang dapat digunakan sebgai terapi kanker, namun memiliki efek toksik terhadap jaringan dan sel yang normal. Oleh karena itu diperlukan cara terapi baru untuk mencegah kanker dengan bahan herbal yaitu daun kelor (Moringa oleifera).
Kandungan aktif dari daun kelor memiliki manfaat sebagai kemopreventif.
Tujuan: Dilakukanya penelitian ini untuk mengetahui potensi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dengan uji skrining fitokimia glikosida yang mengandung isotiosianat terhadap ekspresi BCL – 2 pada sel kanker rongga mulut. Metode:
Penelitian eksperimental laboratoris dengan post test only group design. Terdapat kelompok kontrol (K) yaitu tikus diinduksi benzopyrene lalu diberi aquadest dan 3
kelompok perlakuan (P) yaitu tikus diinduksi benzopyrene dan diberi ekstrak daun kelor konsentrasi 3,125% (P1), 4,6875% (P2), 6,25% (P3). Pemeriksaan ekspresi
BCL – 2 dilakukan dengan pewarnaan immunohistochemistry. Data dianalisis dengan uji ANOVA dan HSD. Hasil: Pada kelompok P1, P2, dan P3 terdapat penurunan ekspresi BCL – 2 dibanding kelompok K dengan perbedaan yang signifikan. Konsentrasi ekstrak daun kelor 3,125% merupakan konsentrasi terbaik. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dengan uji skrining fitokimia glikosida yang mengandung isotiosianat dapat menurunkan ekspresi BCL – 2 pada sel kanker rongga mulut. |
---|