KESADARAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH LANSIA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR THEORY DAN FUNCTIONAL CONSEQUENCES THEORY DI BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG
Kejadian jatuh merupakan salah satu masalah fisik yang dapat terjadi pada lansia di rumah, yang dapat disebabkan oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik. Kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh diperlukan untuk mencegah terjadinya jatuh pada lansia.Prevalensi cedera akibat jatuh di Indonesia...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/79694/1/Abstrak%20TKP%2001%2019%20Aud%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/79694/4/TKP%2001%2019%20Aud%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/79694/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
id |
id-langga.79694 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.796942019-06-28T02:07:45Z http://repository.unair.ac.id/79694/ KESADARAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH LANSIA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR THEORY DAN FUNCTIONAL CONSEQUENCES THEORY DI BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG Amita Audilla, 131614153064 RK1-715 Dentistry Kejadian jatuh merupakan salah satu masalah fisik yang dapat terjadi pada lansia di rumah, yang dapat disebabkan oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik. Kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh diperlukan untuk mencegah terjadinya jatuh pada lansia.Prevalensi cedera akibat jatuh di Indonesia 65%, Jawa Timur peringkat ke-3 dengan jumlah lansia terbanyak. Kejadian cedera akibat jatuh pada lansia, memberikan gambaran bahwa kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh masih kurang. Desain penelitian ini menggunakancross sectional dengan populasi penelitian adalah keluarga dengan lansia yang tinggal dalam satu rumah di Desa Boyolangu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung sebanyak 646 keluarga dengan lansia. Sampel berjumlah 247 responden keluarga dengan lansia menggunakan tehnik proportionate random sampling. Sampel ditetapkan berdasarkan kriteria inklusi keluarga yang memiliki lansia dalam satu rumah, usia lansia 70 tahun keatas dan tipe keluarga extended family. Variabel independen penelitian ini adalah faktor predisposisi yang berisi (pengetahuan keluarga, sikap keluarga, pendidikan keluarga, pekerjaan keluarga dan pendapatan keluarga), faktor enabling berisi ketersediaan layaan kesehatan, faktor reinforcing berisi pengaruh petugas kesehatan, perubahan terkait usia berisi fungsi fisiologis lansia menurun, faktor risiko berisi lingkungan fisik rumah. Variabel dependen adalah kesadaran keluarga. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan dilakukan uji signifikansi (chi square dan fisher exact). Berdasarkan hasil analisis sesuai dengan asumsi bahwa kesadaran keluarga dapat muncul dengan adanya faktor predisposisi yang mendukung (pengetahuan keluarga yang baik, sikap keluarga yang baik, pendidikan keluarga yang tinggi, jenis pekerjaan dan penghasilan tinggi), fungsi fisiologis lansia baik, lingkungan fisik rumah aman. Sesuai dengan teoribehaviour yang terdiri dari faktor predisposisi, enabling dan reinforcing, pengetahuan,sikap, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan merupakan faktor predisposisi, pengaruh petugas kesehatan merupakan faktor reinforcing, dan layanan kesehatan merupakan faktor enabling.Berdasarkan teori Miller yang mengidentifikasi Age- related change berhubungan Negative functional consequences adalah fungsi fisiologis lansia menurun, dan risk factor lingkungan. Hasil penelitian dari 247responden menunjukkan bahwa sebagian besar (55,47%) memiliki hubungan sebagai anak dengan lansia, dengan usia paling banyak berkisar antara 30-50 tahun (60,73%), pendidikan keluarga terbanyak adalah SMA (41,70%), pekerjaan keluarga terbanyak adalah karyawan swasta (34,82%), dan pendapatan per bulan keluarga adalah sedang (42,11%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh pada lansia berhubungan dengan pengetahuan keluarga, sikap keluarga, pendidikan keluarga, pekerjaan keluarga, penghasilan keluarga, fungsi fisiologis lansia menurun dan lingkungan rumah.Tujuh variabel tersebut berhubungan dengan kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh lansia dengan variabel yang paling dominan adalah pengetahuan keluarga. 2019 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/79694/1/Abstrak%20TKP%2001%2019%20Aud%20k.pdf text id http://repository.unair.ac.id/79694/4/TKP%2001%2019%20Aud%20k.pdf Amita Audilla, 131614153064 (2019) KESADARAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH LANSIA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR THEORY DAN FUNCTIONAL CONSEQUENCES THEORY DI BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG. Thesis thesis, Universitas Airlangga. http://lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
country |
Indonesia |
collection |
UNAIR Repository |
language |
Indonesian Indonesian |
topic |
RK1-715 Dentistry |
spellingShingle |
RK1-715 Dentistry Amita Audilla, 131614153064 KESADARAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH LANSIA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR THEORY DAN FUNCTIONAL CONSEQUENCES THEORY DI BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG |
description |
Kejadian jatuh merupakan salah satu masalah fisik yang dapat terjadi pada lansia di rumah, yang dapat disebabkan oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik. Kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh diperlukan untuk mencegah terjadinya jatuh pada lansia.Prevalensi cedera akibat jatuh di Indonesia 65%, Jawa Timur peringkat ke-3 dengan jumlah lansia terbanyak. Kejadian cedera akibat jatuh pada lansia, memberikan gambaran bahwa kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh masih kurang. Desain penelitian ini menggunakancross sectional dengan populasi penelitian adalah keluarga dengan lansia yang tinggal dalam satu rumah di Desa Boyolangu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung sebanyak 646 keluarga dengan lansia. Sampel berjumlah 247 responden keluarga dengan lansia menggunakan tehnik proportionate random sampling. Sampel ditetapkan berdasarkan kriteria inklusi keluarga yang memiliki lansia dalam satu rumah, usia lansia 70 tahun keatas dan tipe keluarga extended family. Variabel independen penelitian ini adalah faktor predisposisi yang berisi (pengetahuan keluarga, sikap keluarga, pendidikan keluarga, pekerjaan keluarga dan pendapatan keluarga), faktor enabling berisi ketersediaan layaan kesehatan, faktor reinforcing berisi pengaruh petugas kesehatan, perubahan terkait usia berisi fungsi fisiologis lansia menurun, faktor risiko berisi lingkungan fisik rumah. Variabel dependen adalah kesadaran keluarga. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan dilakukan uji signifikansi (chi square dan fisher exact).
Berdasarkan hasil analisis sesuai dengan asumsi bahwa kesadaran keluarga dapat muncul dengan adanya faktor predisposisi yang mendukung (pengetahuan keluarga yang baik, sikap keluarga yang baik, pendidikan keluarga yang tinggi, jenis pekerjaan dan penghasilan tinggi), fungsi fisiologis lansia baik, lingkungan fisik rumah aman. Sesuai dengan teoribehaviour yang terdiri dari faktor predisposisi, enabling dan reinforcing, pengetahuan,sikap, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan merupakan faktor predisposisi, pengaruh petugas kesehatan merupakan faktor reinforcing, dan layanan kesehatan merupakan faktor enabling.Berdasarkan teori Miller yang mengidentifikasi Age- related change berhubungan Negative functional consequences adalah fungsi fisiologis lansia menurun, dan risk factor lingkungan.
Hasil penelitian dari 247responden menunjukkan bahwa sebagian besar (55,47%) memiliki hubungan sebagai anak dengan lansia, dengan usia paling banyak berkisar antara 30-50 tahun (60,73%), pendidikan keluarga terbanyak adalah SMA (41,70%), pekerjaan keluarga terbanyak adalah karyawan swasta (34,82%), dan pendapatan per bulan keluarga adalah sedang (42,11%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh pada lansia berhubungan dengan pengetahuan keluarga, sikap keluarga, pendidikan keluarga, pekerjaan keluarga, penghasilan keluarga, fungsi fisiologis lansia menurun dan lingkungan rumah.Tujuh variabel tersebut berhubungan dengan kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh lansia dengan variabel yang paling dominan adalah pengetahuan keluarga. |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
Amita Audilla, 131614153064 |
author_facet |
Amita Audilla, 131614153064 |
author_sort |
Amita Audilla, 131614153064 |
title |
KESADARAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH LANSIA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR THEORY DAN FUNCTIONAL CONSEQUENCES THEORY DI BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG |
title_short |
KESADARAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH LANSIA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR THEORY DAN FUNCTIONAL CONSEQUENCES THEORY DI BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG |
title_full |
KESADARAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH LANSIA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR THEORY DAN FUNCTIONAL CONSEQUENCES THEORY DI BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG |
title_fullStr |
KESADARAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH LANSIA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR THEORY DAN FUNCTIONAL CONSEQUENCES THEORY DI BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG |
title_full_unstemmed |
KESADARAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH LANSIA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR THEORY DAN FUNCTIONAL CONSEQUENCES THEORY DI BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG |
title_sort |
kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh lansia dengan pendekatan behavior theory dan functional consequences theory di boyolangu kabupaten tulungagung |
publishDate |
2019 |
url |
http://repository.unair.ac.id/79694/1/Abstrak%20TKP%2001%2019%20Aud%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/79694/4/TKP%2001%2019%20Aud%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/79694/ http://lib.unair.ac.id |
_version_ |
1681151155584892928 |