HUBUNGAN KONDISI RUMAH DAN KEBIASAAN PENGHUNI RUMAH DENGAN KEJADIAN KUSTA PADA PASIEN RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH (Studi Kasus Kontrol Kabupaten Mojokerto)

Penyakit kusta tidak hanya menimbulkan masalah medis, namun penyakit menular ini juga menimbulkan masalah yang sangat kompleks yakni masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Indonesia merupakan salah satu negara Asia Tengggara dengan angka penderita kusta terbanyak setelah I...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ULFA NURZILA, 101611123065
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/79697/1/ABSTRAK%20FKM%2023%2019%20Nur%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/79697/2/FULLTEXT%20FKM%2023%2019%20Nur%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/79697/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penyakit kusta tidak hanya menimbulkan masalah medis, namun penyakit menular ini juga menimbulkan masalah yang sangat kompleks yakni masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Indonesia merupakan salah satu negara Asia Tengggara dengan angka penderita kusta terbanyak setelah India dan Brazil. Provinsi dengan kasus baru terbanyak ditempati oleh Jawa Timur yaitu 3991 kasus pada tahun 2016. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas lingkungan dengan penyakit kuta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat hubungan kondisi rumah dan kebiasaan penghuni rumah dengan kejadian kusta. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Populasi kasus adalah pasien penderita kusta yang terdiagnosa di Rumah Sakit Kusta Sumberglagah, sedangkan populasi kontrol adalah pasien yang bukan penderita kusta dan TBC. Sampel kasus pada pada penelitian ini sebanyak 19 orang, dimana perbandingan responden kasus dan kontrol 1:1. Variabel bebas yang diteliti meliputi karakteristik individu, kondisi rumah dan kebiasaan penghuni rumah dengan variabel terikat penyakit kusta. Hasil penelitian menujukkan pada variabel kondisi rumah sebagian besar responden memiliki kondisi rumah tidak sehat, dimana kelompok kasus memiliki kondisi rumah tidak sehat (89,5%) lebih banyak dari pada kelompok kontrol (52,6%) dengan nilai p=0,037 (OR=7,560). Sebagian besar responden kasus memiliki kebisaan penghuni rumah yang tidak sehat (94,5%), sedangkan responden kontrol (89,5%) memiliki kebiasaan penghuni rumah yang tidak sehat dengan nilai p=0,10 (OR= 2,118). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang rendah antara kondisi rumah dengan kejadian kusta, dimana mereka yang memiliki kondisi rumah yang tidak sehat berisiko 7,650 kali menderita kusta dan mereka yang memiliki kebiasaan tidak sehat berisiko 2,118 kali menderita kusta. Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya menjaga kondisi rumah dengan menempatkan jendala yang dapat terkena sinar matahari dan membuka jenedela setiap pagi, memasang langit-langit rumah agar sirkulasi udara baik dan mengurangi kelembaban udara untuk menunjang kondisi rumah menjadi sehat.