KORELASI PROTHROMBIN TIME (PT) DENGAN UKURAN KARSINOMA HEPATOSELULER PENGAMATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) Dr. SOETOMO PERIODE JULI 2015 – AGUSTUS 2018

• Main Author: Elsa Rumata, NIM011428176303
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; Indonesian
• Published: 2019
• Subjects: R735-854 Medical education. Medical schools. Research
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/79711/1/abstrak%20ppds%20r%2001%2019%20Rum%20k.pdf; http://repository.unair.ac.id/79711/2/PPDS%20R%2001%2019%20Rum%20k.pdf; http://repository.unair.ac.id/79711/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Secara global, kanker hati adalah jenis kanker paling umum kelima dan penyebab paling umum ketiga dari kematian akibat kanker. Kelangsungan hidup rata-rata setelah terdiagnosis, sekitar 6-20 bulan. Prognosis buruk pasien kanker diketahui berhubungan dengan sistem koagulasi pada penelitian sebelumnya. Pemanjangan PT sangat terkait dengan prognosis buruk pada pasien kanker, pada penelitian Wang et al level PT berhubungan dengan ukuran tumor. PT adalah salah satu dari tes koagulasi yang rutin dikerjakan namun demikian baru beberapa penelitian berfokus pada nilai prognostiknya, masih sedikit bukti tentang dampak sistem hemostatik pada keluaran klinis pasien karsinoma hepatoseluler, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mencari hubungan antara PT dengan temuan clinicopathologis pada gambaran Multidectector Computed Tomography (MDCT) pasien karsinoma hepatoseluler. Metode: Penelitian ini adalah retrospektif analisis, menggunakan data pasien rekam medis dan data imaging MDCT. Hasil dan Pembahasan: Penelitian ini dilakukan pada 106 pasien yang terdiagnosis karsinoma hepatoseluler, laki-laki 77,4%, usia rata-rata 49,20 tahun, ukuran terpanjang massa potongan axial, rata-rata 13,00 cm. PT rata-rata 13,52. Median PT 11,65 detik. Korelasi PT dengan ukuran terpanjang mendapatkan nilai r=0,135 dan nilai p=0,167 yang berarti tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara PT dengan ukuran massa terpanjang dimana keeratan hubungan tersebut dalam kategori sangat lemah. Pada penyakit hati kronis secara khusus, PT biasanya tidak meningkat sampai sirosis hadir dan fibrosis hati cukup signifikan, yang kemungkinan menjadi faktor yang berkontribusi tidak adanya hubungan antara PT dan ukuran maupun volume massa. Tidak adanya hubungan pada hasil penelitian ini kemungkinan karena terjadinya penyeimbangan kembali dari koagulasi darah pada pasien-pasien penyakit hati kronis, akibat reduksi paralel faktor prokoagulan dan antikoagulan.