MODEL PEOPLE EQUITY DALAM UPAYA MENINGKATKAN INTENTION TO STAY KARYAWAN DI RUMAH SAKIT
Latar belakang: Tingginya tingkat turnover di industri kesehatan perlu mendapat perhatian serius dari rumah sakit karena secara tidak langsung telah membuat berkurangnya tingkat produktivitas rumah sakit. Oleh karena itu diperlukan suatu kerangka yang bisa digunakan untuk mengelola intangible ass...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/80526/1/Dis.%20IK.%2001-19%20Wah%20m%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/80526/2/Dis.%20IK.%2001-19%20Wah%20m.pdf http://repository.unair.ac.id/80526/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Latar belakang: Tingginya tingkat turnover di industri kesehatan perlu mendapat
perhatian serius dari rumah sakit karena secara tidak langsung telah membuat
berkurangnya tingkat produktivitas rumah sakit. Oleh karena itu diperlukan suatu
kerangka yang bisa digunakan untuk mengelola intangible asset dan meningkatkan
intention to stay pada karyawan yang dikenal dengan istilah people equity (ekuitas
orang). Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menyusun model people equity dalam
upaya meningkatkan intention to stay karyawan di rumah sakit. Metode: Jenis
penelitian ini adalah observasional analitik. Rancangan penelitiannya adalah cross
sectional. Besar sampel penelitian ini 154 responden. Teknik pengambilan
sampling yang digunakan adalah Proportional Random Sampling. Analisis data
menggunakan PLS. Hasil penelitian dan kebaharuan: Hasil penelitian ini
menunjukkan people equity dipengaruhi oleh faktor organisasi (HR system) dengan
nilai koefisien 0,210; faktor individu (pengetahuan tujuan organisasi dan layanan,
sikap pada pekerjaan) dengan nilai koefisien 0,183; dan faktor pekerjaan (happiness
at work) dengan nilai koefisien 0,141. Intention to stay dipengaruhi oleh variabel
people equity dengan nilai koefisien 0,432; faktor individu (pengetahuan tujuan
organisasi dan layanan, sikap pada pekerjaan) dengan nilai koefisien 0,308; dan
faktor lingkungan (keluarga) dengan nilai koefisien 0,117. Work status dan marital
status, beban kerja tidak memiliki pengaruh terhadap people equity dan intention to
stay. Faktor organisasi (HR system), faktor individu (pengetahuan tujuan organisasi
dan layanan, sikap pada pekerjaan), faktor pekerjaan (happiness at work)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap people equity. faktor individu
(pengetahuan tujuan organisasi dan layanan, sikap pada pekerjaan), faktor
pekerjaan (happiness at work) dan faktor lingkungan (keluarga) berpengaruh
langsung terhadap intention to stay. People equity sebagai faktor baru yang
berpengaruh paling tinggi terhadap intention to stay. Kesimpulan: Model people
equity dapat meningkatkan intention to stay karyawan di rumah sakit melalui
peningkatan faktor organisasi. |
---|