STRATEGI MANAJEMEN PROGRAM ACARA “TITIK NOL” DAN “SIRAMAN ROHANI (SIROH)” PADA TELEVISI LOKAL RCTV JOMBANG

• Main Author: ESTI GUMELAR, 071411533025
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2019
• Subjects: HD30.28 Strategic planning; P87-96 Communication. Mass media
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/80631/1/ABSTRAK_Fis.K.08%2019%20Gum%20s.pdf; http://repository.unair.ac.id/80631/2/FULLTEXT_Fis.K.08%2019%20Gum%20s.pdf; http://repository.unair.ac.id/80631/3/JURNAL_Fis.K.08%2019%20Gum%20s.pdf; http://repository.unair.ac.id/80631/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Penelitian ini berfokus pada strategi manajemen program yang dilakukan oleh stasiun televisi lokal RCTV (Ringin Contong Televisi) Jombang. Stasiun televisi RCTV menjadi satu-satunya televisi lokal yang ada di Kabupaten Jombang, dengan kemunculannya yang masih terbilang baru, maka belum banyak masyarakat yang mengetahui eksistensinya. Oleh karena itu, penelitian ini hadir untuk mengkaji strategi programming serta keterkaitannya dengan strategi menarik audien dan promosi yang dilakukan RCTV khususnya pada program talk show “Titik Nol” dan program religi “Siraman Rohani (SIROH)”. Dua program tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa baik program Titik Nol maupun SIROH keduanya disebut menjadi representasi program lokal yang diproduksi RCTV, dengan begitu menarik untuk dikaji lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang merupakan tipe penelitian deskriptif, di mana teknik pengumpulan data khususnya dilakukan melalui in-depth interview dengan informan penelitian utama, yaitu pihak pengelola internal stasiun televisi RCTV Jombang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan masih terdapatnya beberapa persoalan dalam strategi manajemen program Titik Nol maupun SIROH, khususnya dalam menjangkau audien. Begitu juga dari aspek kualitas program, meskipun beberapa langkah seperti pengaturan jadwal siaran dan analisis persaingan program telah dilakukan, namun kesiapan internal yang kurang memadai mengharuskan pengelolaan program Titik Nol dan SIROH terus diperbaiki. Keputusan-keputusan programming, misalnya dalam melakukan segmentasi, targeting, dan mengetahui kebiasaan menonton audien, juga belum didasarkan pada riset yang sistematis. Pada aktivitas promosi, program Titik Nol yang dianggap mewakili citra lokalitas budaya keseharian (dengan konsep dialog yang melibatkan komunitas unik) dan SIROH yang dianggap merepresentasikan karakteristik religiusitas masyarakat Jombang (dengan kecenderungan dominasi konten Nahdlatul Ulama), ternyata belum mendapatkan rating seperti yang diharapkan.