PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PUS DI KALANGAN KELUARGA MISKIN DALAM PROGRAM KB (Studi di Desa Ngasemlemahabang, Kecamatan Ngimbang, Lamongan)

Pertambahan penduduk merupakan fenomena yang nyata dan absolut terjadi di Indonesia. Terutama yang terjadi pada Pasangan Usia Subur (PUS) miskin, kurangnya pemahaman mengenai dampak yang akan dialami terhadap jumlah penduduk yang meningkat menjadikan pemerintah atau sistem yang terkait kesusahan dal...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Yayang Romadanti, 071511433048
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/80644/1/ABSTRAK_Fis.S.08%2019%20Rom%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/80644/2/FULLTEXT_Fis.S.08%2019%20Rom%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/80644/3/JURNAL_Fis.S.08%2019%20Rom%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/80644/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pertambahan penduduk merupakan fenomena yang nyata dan absolut terjadi di Indonesia. Terutama yang terjadi pada Pasangan Usia Subur (PUS) miskin, kurangnya pemahaman mengenai dampak yang akan dialami terhadap jumlah penduduk yang meningkat menjadikan pemerintah atau sistem yang terkait kesusahan dalam mengatasi. Salah satu program yang dapat mengentaskan kemiskinan yang diiringi dengan pengurangan jumlah penduduk adalah program Keluarga Berencana (KB). Salah satu kunci kesuksesan program KB adalah partisipasi masyarakat dalam menjadi akseptor KB dan menggunakan alat kontrasepsi sebagai pencegahan kehamilan. Penggunaan alat kontrasepsi masih di dominasi oleh istri. Pengambilan keputusan dalam mengikuti KB pada PUS miskin ini dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor luar, intervensi dari beberapa pihak dapat menjadi pertimbangan-pertimbangan dikala akan memutuskan tindakan. Kemiskinan menjadi alasan utama sebagai modal atas tindakan rasional menjadi akseptor KB, maka masyarakat dapat bertindak mengikuti KB dengan berpegang teguh pada tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan teori pilihan rasional dari James S. Coleman, bagaimana aktor memanfaatkan sumber daya sehingga memunculkan tindakan atas dasar hasil pikiran individu maupun pertimbangan pihak lain.