PERBANDINGAN PREVALENSI DAN INTENSITAS EKTOPARASIT PADA KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI DESA TANJANGAWAN, KECAMATAN UJUNG PANGKAH, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR
Kepiting bakau dan udang vaname merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Menurunnya tingkat kelulushidupan kepiting bakau dan udang vaname disebabkan oleh serangan penyakit. Salah satu agen pathogen yang menyebabkan penyakit adalah ektoparasit. Penelitian ini bertujuan untu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/80665/1/KKC%20KK%20PK%20BP%2013%20-%2019%20Wit%20p-Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/80665/2/KKC%20KK%20PK%20BP%2013%20-%2019%20Wit%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/80665/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Kepiting bakau dan udang vaname merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Menurunnya tingkat kelulushidupan kepiting bakau dan udang vaname disebabkan oleh serangan penyakit. Salah satu agen pathogen yang menyebabkan penyakit adalah ektoparasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan prevalensi dan intensitas ektoparasit yang menginfestasi kepiting bakau dan udang vaname. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel kepiting bakau dari tambak penggemukan dan udang vaname dari tambak pembesaran di desa Tanjangawan, kecamatan Ujung Pangkah, kabupaten Gresik, Jawa Timur, lugol, alkohol gliserin 5%. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan metode pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Berdasarkan hasil pengamatan, prevalensi kepiting bakau yang terinfestasi ektoparasit sebesar 92,5% (almost always) dengan intensitas 801,18 individu/ekor (sangat parah). Prevalensi udang vaname yang terinfestasi ektoparasit sebesar 62% (frequently) dengan intensitas 19,98 individu/ekor (sedang). Nilai prevalensi dan intensitas kepiting bakau yang terinfestasi ektoparasit sangat berbeda nyata dibandingkan dengan nilai prevalensi dan intensitas udang vaname yang terinfestasi ektoparasit. |
---|