PERBANDINGAN KADAR BILIRUBIN PADA PASIEN IKTERUS NEONATORUM SEBELUM DAN SESUDAH FOTOTERAPI

Ikterus neonatorum merupakan pewarnaan kuning yang tampak pada sklera dan kulit yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin. Ikterus umumnya mulai tampak pada sklera (bagian putih mata) dan muka, selanjutnya meluas secara sefalokaudal (dari atas ke bawah) kearah dada, perut, dan ekstremitas. Fototerap...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AFRIZA OCTAVIA MADHURI, 151510113007
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/80751/1/ABSTRAK_FV.AM.27%2018%20Mad%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/80751/2/FULLTEXT_FV.AM.27%2018%20Mad%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/80751/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Ikterus neonatorum merupakan pewarnaan kuning yang tampak pada sklera dan kulit yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin. Ikterus umumnya mulai tampak pada sklera (bagian putih mata) dan muka, selanjutnya meluas secara sefalokaudal (dari atas ke bawah) kearah dada, perut, dan ekstremitas. Fototerapi sangat diperlukan bagi pasien ikterus neonatorum yang berguna untuk mengurangi kadar bilirubin dalam darah. Adanya penumpukan bilirubin dapat menyebabkan encephalopathy bilirubin, secara klinis efek toksik dari bilirubin yaitu terutama terjadi pada otak, dapat terlihat pada neonatus, dan pada pasien dengan defisiensi konjugasi bilirubin berat. Oleh karena itu, kadar bilirubin dalam darah perlu dimonitor dengan cara pemeriksaan laboratorium maupun pemeriksaan fisik secara langsung pada pasien ikterus neonatorum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar bilirubin pada pasien ikterus neonatorum sebelum dan sesudah fototerapi. Metode Penelitian ini merupakan suatu studi deskriptif. Sampel yang digunakan adalah 50 sampel dari pasien ikterus neonatorum yang mendapat tindakan fototerapi di RSUD. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan kadar bilirubin pada bulan Oktober 2017. Data hasil pemeriksaan kadar bilirubin sebelum dan sesudah fototerapi dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 16,0. Hasil Dari hasil analisis data, fototerapi dapat menurunkan kadar rata – rata bilirubin direct sebesar 0,04 mg/dL, kadar rata – rata bilirubin indirect sebesar 4,47 mg/dL, dan kadar rata – rata bilirubin total sebesar 4,64 mg/dL. Hasil dari uji T – Independent dengan aplikasi SPSS medapatkan hasil signifikasi sebesar 0,085. Hal tersebut menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari hasil pemeriksaan kadar bilirubin direct sebelum dan sesudah fototerapi. Sedangkan, hasil uji T – Independent kadar bilirubin indirect dan total mendapatkan hasil signifikasi sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari hasil pemeriksaan kadar bilirubin indirect dan total sebelum dan sesudah fototerapi. Kesimpulan Terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar bilirubin indirect dan total, sedangkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar bilirubin direct sebelum dan sesudah fototerapi.