KORELASI ANTARA KADAR GLUKOSA DARAH DAN INFESTASI EKTOPARASIT PADA IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis) DI KJA BPBAP SITUBONDO
Ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) merupakan salah satu komoditas air laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Produksi ikan kerapu pada tahun 2015 sejumlah 8.972 ton dan meningkat menjadi 15.089 ton pda tahun 2016. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dalam produktivitas a...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/80843/1/KKC%20KK%20PK%20BP%2026%20-19%20Sar%20k-Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/80843/2/KKC%20KK%20PK%20BP%2026%20-19%20Sar%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/80843/ http://library.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) merupakan salah satu komoditas
air laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Produksi ikan kerapu pada tahun 2015
sejumlah 8.972 ton dan meningkat menjadi 15.089 ton pda tahun 2016.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dalam produktivitas
adalah dengan budidaya pada karamba jaring apung. Faktor lingkungan dalam
budidaya di karamba jaring apung dapat menjadikan stres pada ikan. Kondisi ikan
yang stres yang ditandai dengan adanya peningkatan glukosa darah akan memacu
infestasi ektoparasit pada ikan. Ektoparasit yang meyerang ikan kerapu adalah
cacing ektoparasit Zeylanicobdella, Neobenedenia, dan ektoparasit protozoa
Trichodina.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kadar glukosa
darah dengan tingkat infestasi ektoparasit pada ikan kerapu tikus (Cromileptes
altivelis) di KJA. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan jumlah sampel
ikan sebanyak 30 ekor dengan pengambilan sampel sebanyak dua kali di Balai
Pengembangan Budidaya Air Payau (BPBAP), Situbondo.
Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan ikan dengan kadar glukosa 20-23
mg/dL dan ditemukan ektoparasit sebanyak 0-1 parasit dikategorikan normalringan,
lalu kadar glukosa 28-34 mg/dL dan ditemukan parasit sebanyak 2-5 parasit
dan dikategorikan ringan, kadar glukosa 35-48 mg/dL ditemukan parasit sebanyak
6-10 parasit dan dikategorikan sedang, sedangkan kadar glukosa 54-168 mg/dL
ditemukan parasit sebanyak 12-23 parasit dan dikategorikan sedang. Hasil analisis
statistik dengan korelasi sederhana diperoleh nilai koefisien korelasi r=0,891
(p<0,01) yang dapat diartikan bahwa dari penelitian menunjukan terdapat kenaikan
jumlah infestasi ektoparasit seiring dengan tingginya kadar glukosa darah.
Sehingga dapat dikatan bahwa semakin tinggi kadar glukosa darah semakin tinggi
tingkat infestasi ektoparasit pada ikan kerapu tikus. |
---|