PENGARUH FAKTOR RISIKO DAN PROTEKTIF TERHADAP RESILIENSI PADA KLIEN PEMASYARAKATAN DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I SURABAYA Ditinjau dari Penyalahgunaan Zat dan Lingkungan Sosial yang Buruk sebagai Faktor Risiko serta Dukungan Sosial dan Program Reintegrasi Sosial sebagai Faktor Protektif
Setelah lama berada di penjara, klien pemasyarakatan dihadapkan pada kesulitan-kesulitan selama menjalankan proses reintegrasi sosial. Kesulitan tersebut dapat membuat klien pemasyarakatan kembali melakukan kejahatan atau disebut sebagai residivis. Namun, jika individu mampu beradaptasi secara po...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/80877/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/80877/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/80877/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Setelah lama berada di penjara, klien pemasyarakatan dihadapkan pada
kesulitan-kesulitan selama menjalankan proses reintegrasi sosial. Kesulitan tersebut
dapat membuat klien pemasyarakatan kembali melakukan kejahatan atau disebut
sebagai residivis. Namun, jika individu mampu beradaptasi secara positif, klien
pemasyarakatan akan mencapai kondisi resilien sehingga lebih mudah untuk tidak
mengulangi tindak kejahatan. Resiliensi merupakan konstruk psikologis yang terjadi
sebagai akibat dari hadirnya dua konstruk yakni kesulitan yang signifikan serta adanya
adaptasi positif dari individu.
Penelitian ini dilakukan pada sampel yang terdiri dari 131 klien
pemasyarakatan bimbingan dewasa yang terdaftar di Balai Pemasyarakatan Kelas I
Surabaya. Data diperoleh menggunakan metode survei dengan menggunakan skala
Brief Resilience Scale untuk mengukur resiliensi, Multidimensional Scale of Perceived
Social Support untuk mengukur dukungan sosial, Skala Pengalaman Reintegrasi
Subjektif dan Objektif untuk mengukur program reintegrasi sosial, Skala
Penyalahgunaan Zat untuk mengukur penyalahgunaan zat dan obat-obatan, serta Skala
Riwayat Kejahatan Lingkungan untuk mengukur lingkungan sosial yang buruk.
Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan analisis data korelasi
Pearson, regresi linear multivariat, regresi hirarki, dan uji T sampel independen
menggunakan aplikasi SPSS Statistics 24 for Mac.
Hasil analisis data menunjukkan resiliensi terbagi menjadi dua faktor menurut
hasil analisis faktor, yakni faktor adaptasi positif dan faktor mengatasi masalah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dari keempat faktor yang diteliti, dukungan sosial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap resiliensi. Secara lebih mendalam,
dukungan sosial subjektif dimensi pasangan dan dukungan sosial objektif dimensi
dukungan emosi keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap resiliensi
adapasi positif. Kemudian dukungan sosial objektif dimensi dukungan praktis dan
finansial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap resiliensi dimensi mengatasi
masalah. |
---|