HUBUNGAN KONSENTRASI VITAMIN D/25(OH)D SERUM DENGAN EKSPRESI TOLL-LIKE RECEPTOR 2 SALIVA PADA PENDERITA SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
Latar belakang : Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan penyakit autoimun yang memiliki banyak etiologi. Salah satu etiologi adalah defisiensi vitamin D. Vitamin D berperan penting sebagai imunomodulator tubuh termasuk sistem imunitas alami dalam rongga mulut. Sistem imun alami yang pentin...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/80951/1/PPDGS.IPM.%2003%20-%2019%20Sus%20h%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/80951/2/PK.BP.%2001-19%20Ami%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/80951/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Latar belakang : Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan
penyakit autoimun yang memiliki banyak etiologi. Salah satu etiologi adalah
defisiensi vitamin D. Vitamin D berperan penting sebagai imunomodulator
tubuh termasuk sistem imunitas alami dalam rongga mulut. Sistem imun
alami yang penting adalah Neutrofil terutama dalam pengenalan antigen
melalui Toll like receptor (TLR) 2.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara vitamin D/25(OH) D serum dan TLR
2 saliva pada penderita Systemic Lupus sryhtematosus
Metode : Penelitian cross sectional ini dilakukan di Poli Rematologi
Penyakit Dalam RS Dr. Soetomo, Surabaya. Kriteria inklusi adalah pasien
yang didiagnosis SLE oleh dokter Spesialis Penyakit Dalam, tidak memiliki
penyakit lain, tidak merokok dan minum alkohol, tidak menggunakan
kontrasepsi oral. Keriteria eksklusi adalah mengkonsumsi obat-obatan lebih
dari 6 bulan, sedang hamil, memakai gigi tiruan, alergi terhadap bahan dan
alat pengambilan darah. Subyek yang telah menandatangani informed
consent dilakukan pengambilan saliva tidak terstimulasi untuk pemeriksaan
TLR2 dan pengambilan darah untuk pemeriksaan vitamin D/25(OH)D. Data
demografi, riwayat penyakit diperoleh menggunakan kuisener. Hubungan
nilai rerata vitamin D/25(OH)D serum dan ekspresi TLR2 dianalisis
menggunakan analisis Spearman dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian : Tiga puluh penderita SLE yang terlibat dalam penelitian
ini memiliki nilai rerata konsentrasi vitamin D/25(OH)D serum sebesar
9.98+4.64 ng/mL. Sedangkan nilai rerata ekspresi TLR 2 saliva sebesar
26.03+20.92 %. Hasil analisis korelasi Spearman menunjukkan bahwa
konsentrasi vitamin D/25(OH)D saliva memiliki hubungan dengan ekspresi
TLR 2 saliva (r = 0.434; p< 0.05).
Simpulan : Terdapat hubungan positif yang signifikan antara konsentrasi
vitamin D/25(OH)D serum dengan ekspresi TLR 2 saliva pada SLE. |
---|