HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL DAN ILLNESS COGNITION DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS TAHAP V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA

Latar Belakang : Pasien penyakit ginjal kronis tahap V yang menjalani hemodialisis menghadapi berbagai stressor akibat penyakit dan pengobatannya, meliputi aspek fisik, psikologis, dan sosial yang kesemuanya akhirnya menyebabkan kualitas hidup terganggu. Diantara faktor-faktor psikososial yang m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fadlian Noor, NIM011081801
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/81039/1/PPDS.IKJ.%2003-19%20Noo%20h%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/81039/2/PPDS.IKJ.%2003-19%20Noo%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/81039/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang : Pasien penyakit ginjal kronis tahap V yang menjalani hemodialisis menghadapi berbagai stressor akibat penyakit dan pengobatannya, meliputi aspek fisik, psikologis, dan sosial yang kesemuanya akhirnya menyebabkan kualitas hidup terganggu. Diantara faktor-faktor psikososial yang menyebabkan penurunan kualitas hidup adalah persepsi dukungan sosial dan illness cognition yang terdiri dari helplessness, acceptance dan perceived benefits. Tujuan : Menganalisis hubungan persepsi dukungan sosial dan illness cognition dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronis tahap V yang menjalani hemodialisis di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode : penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan rancangan cross sectional terhadap 46 subjek penelitian di Instalasi Hemodialisis RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pengambilan subjek penelitian dilakukan dengan cara consecutive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner MSPSS (The Multidimensional Scale of Perceived Social Support), Kuesioner ICQ (Illness Cognition Questionnaire) dan Kuesioner WHOQOL-BREF (The World Health Organization Qualty Of Life BREF). Hasil : Tidak didapatkan hubungan bermakna antara persepsi dukungan sosial dengan kualitas hidup. Tapi didapat hubungan yang bermakna antara persepsi dukungan sosial subskala teman dengan domain hubungan sosial dari kualitas hidup. Selanjutnya acceptance berhubungan bermakna hanya dengan domain psikologis kualitas hidup (p<0,05). Perceived benefits berhubungan bermakna dengan domain psikologis (p <0,01) dan lingkungan (p<0,05). Sedangkan Helplessness memiliki hubungan negatif bermakna dengan aspek kualitas hidup secara keseluruhan ( p <0,05) dan aspek kesehatan secara umum (p<0,001) dan semua domain kualitas hidup, yakni kesehatan fisik (p<0,01), psikologis (p<0,01), hubungan sosial (p<0,01) dan lingkungan (p<0,01). Kesimpulan : Persepsi dukungan sosial secara total tidak berhubungan bermakna dengan kualitas hidup. Pada illness cognition subskala Acceptance dan Perceived benefits merupakan faktor yang menguntungkan pada kualitas hidup pada domain psikologis, dimana Perceived benefits memiliki hubungan yang lebih kuat. Sebaliknya Helplessness merupakan faktor yang merugikan pada kedua aspek dan semua domain kualitas hidup.