PERBEDAAN KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI DAN AGILITY BERDASARKAN SOMATOTYPE ATLET UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) TAEKWONDO UNIVERSITAS AIRLANGGA

• Main Author: KURNIAWAN BIMO RAMADHAN, 071511733008
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2019
• Subjects: GN Anthropology; GV1100-1150.9 Fighting sports: Bullfighting, boxing, fencing, etc
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/81091/1/ABSTRAK_Fis.ANT.13%2019%20Ram%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/81091/2/FULLTEXT_Fis.ANT.13%2019%20Ram%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/81091/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Somatotype merupakan studi mengenai tipologi tubuh manusia. Dalam beberapa literatur, diketahui bahwa somatotype mempengaruhi kelincahan seseorang, terutama untuk atlet taekwondo karena dalam pertandingan satu lawan satu atlet diharuskan untuk menyerang dan bertahan secara bersamaan untuk memenangkan pertandingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kecepatan tendangan dollyo chagi dan agility berdasarkan somatotype atlet Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) taekwondo Universitas Airlangga Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif statistik deskriptif yang kemudian dianalisis dengan Chi-Square dan dibantu dengan SPSS 25.00. Titik antropometri yang diukur dalam menentukan somatotype pada penelitian ini adalah berat badan, tinggi badan dan sudut subcostal, sedangkan tes kelincahan menggunakan metode Shuttle Run Test. Hasil analisis somatotype dan kecepatan tendangan dollyo chagi menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan jumlah tendangan berdasarkan Somatotype yang dimiliki atlet putra maupun atlet putri Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) taekwondo Universitas Airlangga, dengan nilai Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0.174 dan 0.470. Hasil analisis selanjutnya yaitu mengenai somatotype dan agility atlet, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara somatotype dengan agility atlet putra maupun putri Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) taekwondo Universitas Airlangga dengan nilai Asymp. Sig. (2-sided) masing-masing sebesar 0.000, maka dapat disimpulkan H0ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis tersebut bahwa kategori somatotype leptosome merupakan atlet yang paling lincah dibandingkan atlet dengan kategori somatotype lain. Tidak adanya hubungan yang terjadi antara somatotype dan tendangan dollyo chagi atlet putra maupun putri dikarenakan kecepatan tendangan tersebut dipengaruhi oleh faktor lain yaitu frekuensi latihan atlet tersebut. Karena dari frekuensi latihan atlet yang telah dilakukan akan berdampak pada kekuatan otot, dan daya tahan pernapasan yang dikeluarkan, sehingga mempengaruhi tingkat kelincahan yang dimiliki.