DINAMIKA MODAL SOSIAL PADA SISTEM PEMBIAYAAN MULTIGUNA TANPA AGUNAN DI BAITUL MAAL WAT TAMWIL

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana dinamika modal sosial sistem Pembiayaan Multiguna Tanpa Agunan di Baitul Maal wat Tamwil. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode dan analisis fenomenologi. Sumber data primer penelitian ini adalah pihak Ba...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: BAHRINA ALMAS, 091614553001
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/81173/1/abstrak%20TSEI.%2005%2019%20Alm%20d.pdf
http://repository.unair.ac.id/81173/2/fulltext%20TSEI%2005%2019%20Alm%20d.pdf
http://repository.unair.ac.id/81173/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana dinamika modal sosial sistem Pembiayaan Multiguna Tanpa Agunan di Baitul Maal wat Tamwil. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode dan analisis fenomenologi. Sumber data primer penelitian ini adalah pihak Baitul Maal wat Tamwil, yakni Kepala Cabang dan Account Officer serta nasabah pembiayaan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan Multiguna Tanpa Agunan merupakan pembiayaan yang bertujuan untuk membantu masyarakat menengah bawah, terlebih pedagang-pedagang kecil pasar tradisional untuk mengembangkan usaha mereka. Disisi lain, Baitul Maal wat Tamwil ingin menyelamatkan pedagang-pedagang kecil dari koperasi-koperasi tidak berbadan hukum dan menetapkan bunga tinggi. Modal sosial terlihat dari adanya hubungan dekat antara calon nasabah dan nasabah Baitul Maal wat Tamwil yang menjadi mediator (bridging social capital) sehingga ada kepercayaan bagi Baitul Maal wat Tamwil memberikan pembiayaan karena ada jaminan immaterial. Akan tetapi, terjadi pergeseran di tahun 2009, Baitul Maal wat Tamwil tidak lagi memanfaatkan modal sosial sebagai pendukung keberlangsungan sistem Pembiayaan Multiguna Tanpa Agunan dengan meniadakan mediator (bridging social capital) sebagai jembatan antara nasabah pembiayaan dan BMT. Hal ini disebabkan oleh melemahnya segala unsur modal sosial, yakni kegagalan nasabah menjaga nilai-nilai dan norma, terjadinya distrust yang berujung pada disfungsi jaringan sosial. Dalam sisi lain, pihak Baitul Maal wat Tamwil kurang mengutamakan pengenalan karakter (character) calon nasabah yang mengajukan pembiayaan Multiguna Tanpa Agunan.