KEMAMPUAN LITERASI KRITIS PADA NET GENERATION PENGGUNA INSTAGRAM
Literasi kritis merupakan kemampuan yang membantu para pencari informasi dalam memahami teks, yakni dengan cara mengubah perspektif yang biasa digunakan, membaca teks dari berbagai sudut pandang, fokus pada isu sosialpolitik, dan melakukan tindakan akan teks yang sudah dibaca. Hal ini penting un...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/81185/1/ABSTRAK_Fis.IIP.01%2019%20Far%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/81185/2/FULLTEXT_Fis.IIP.01%2019%20Far%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/81185/3/JURNAL_Fis.IIP.01%2019%20Far%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/81185/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Literasi kritis merupakan kemampuan yang membantu para pencari informasi
dalam memahami teks, yakni dengan cara mengubah perspektif yang biasa
digunakan, membaca teks dari berbagai sudut pandang, fokus pada isu
sosialpolitik, dan melakukan tindakan akan teks yang sudah dibaca. Hal ini
penting untuk diterapkan, terlebih lagi pada net generation pengguna Instagram.
Sebagaimana yang telah diketahui, bahwa istagram merupakan salah satu media
sosial yang mengandung kiriman berupa informasi palsu atau hoax. Sehingga
ditentukan tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan literasi
kritis pada net generation pengguna Instagram. Metode yang dilakukan pada
penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Pemilihan responden dilakukan di Surabaya untuk pengguna Instagram dengan
usia 21 sampai 41 tahun dan berdomisili di Surabaya dengan jumlah 100
responden, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling agar
data yang dibutuhkan dapat terpenuhi sesuai kriteria responden. Hasil dari
penelitian ini, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden telah mampu
mencari sebuah teks dengan benar, akan tetapi belum mampu dalam memahami
teks dengan perspektif yang berbeda dari biasanya, selain itu, meski sebagian
besar responden telah mampu membedakan adanya kontradiksi dari sebuah teks,
akan tetapi belum mampu memahami secara mendalam dari berbagai sudut
pandang yang ada. Sebagaian besar responden dapat dikatakan telah mampu
memahami ketidaknetralan sebuah teks, akan tetapi mereka belum pada tahap
untuk mengambil tindakan dalam menyebarkan keadilan sosial atas teks yang
telah dipahami. |
---|