PEMERIKSAAN BAKTERI PADA BENIH UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) SEBELUM DITEBAR DAN MEDIA BENIH SELAMA PEMBESARAN SECARA INTENSIF DI UPT PBAP BANGIL PASURUAN, JAWA TIMUR
Udang vannamei adalah salah satu jenis udang introduksi. Udang vannamei banyak diminati di Indonesia karena meiliki keunggulan seperti tahan penyakit, pertumbuhan cepat, sintasan selama pemeliharaan tinggi dan nilai konversi pakan (FCR-nya) rendah (DKP Kalimantan Timur,2013). Udang vannamei juga...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
Fakultas Perikanan dan Kelautan: Budidaya Perairan
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/81469/1/PKL.PK.BP.%2040-19%20Ros%20p%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/81469/2/PKL.PK.BP.%2040-19%20Ros%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/81469/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Udang vannamei adalah salah satu jenis udang introduksi. Udang
vannamei banyak diminati di Indonesia karena meiliki keunggulan seperti tahan
penyakit, pertumbuhan cepat, sintasan selama pemeliharaan tinggi dan nilai
konversi pakan (FCR-nya) rendah (DKP Kalimantan Timur,2013). Udang
vannamei juga meiliki nilai ekspor yang begitu tinggi.
Berdasarkan data USA Department of Agriculture yang dirilis
shrimpnews.com (11/11), nilai ekspor Indonesia kepasar Amerika Serikat (AS)
pada periode Januari – September 2014 mencapai $ 944,755 juta. Angka ini
meningkat 62,4 % atau sebesar $ 363,137 juta dibanding kan periode yang sama
pada 2013. Pada Januari – September 2013 nilai ekspor udang Indonesia tercatat $
581,618 juta. Salah satu masalah yang dihadapi oleh pembudidaya udang vanamei
adalah serangan bakteri vibrio.
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui
keberadaan bakteri khususnya yang merugikan dengan Metode Standart Plate
Count, dengan metode tuang atau sebar di laboratorium dari sampel air dan benih
udang yang diambil pada pembesaran udang vannamei (Liptopenaus vannamei)
kolam intensif di UPT PBAP Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Metode
yang digunakan dalam Pratek Kerja Lapang adalah dengan metode deskriptif
dengan pengumpulan data primer dan sekunder.
Hasil Praktek Kerja Lapang tentang pemeriksaan bakteri pada pembesaran
udang vannamei secara intensif di UPT PBAP Bangil Dilakukan 4 kali
pemeriksaan yang mana dikerjakan sekali dalam seminggu selama 40 hari dengan
hasil seperti berikut.
Pemeriksaan bakteri pada benih udang di sampel ke 1 didapat Bakteri :
2,32 x 103, sedangkan pemeriksaan pada sampel ke 2 didapat Bakteri : 2,25 x
105, pada sampel ke 3 didapat Bakteri : 1,35 x 103 dan pada sampel ke 4 didapat Bakteri : 2,12 x 103 .Sedangkan untuk pemeriksaan Vibrio pada sampel 1 - 4
tidak ditemukan adanya vibrio, seperti hasil dan diagram diatas ((S1,2,3,4) Vibrio
: Tidak ditemukan). Pemeriksaan bakteri dan vibrio dilakukan dengan cara dan
metode yang sama hanya media agar yang berbeda (Bakteri : TSB, Vibrio :
TCBS).
Pemeriksaan bakteri pada sampel air tambak di sampel ke 1 diperoleh
(Bakteri : 4,2 X 106). Sedangkan untuk pemeriksaan Vibrio pada sampel 1
diperoleh Vibrio Kuning : 1.0 x 10² , Vibrio Hijau : 5.0 x 10³, pemeriksaan pada
sampel 2 diperoleh Vibrio Kuning : 1,2 x 10² , Vibrio Hijau : 1,8 x 10², sedangkan
untuk pemeriksaaan ke 3 dan ke 4 tidak ditemukan adanya bakteri vibrio pada
sampel air tambak pemeriksaan bakteri dan vibrio dilakukan dengan cara dan
metode yang sama hanya media agar yang berbeda (Bakteri : TSB, Vibrio :
TCBS).
Kesimpulan dari hasil diatas yaitu, total vibrio pada media air maupun
pada benih udang yang telah diperiksa menunjukkan kurang dari 104 yang artinya
vibrio tidak menjadi patoghen karena total memenuhi standart bebas vibrio. |
---|