MAKNA UTANG PADA AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Analisis Putusan Pengadilan Agama Nomor 882/Pdt. /2010/PA.Sit)
Pembiayaan musyarakah yang disalurkan oleh bank syariah memungkinkan terjadinya pembiayaan bermasalah yang disebabkan nasabah ingkar janji dengan tidak memberikan porsi bank atas nisbah bagi hasil yang telah diperjanjikan sehingga menimbulkan sengketa yang diselesaikan di Pengadilan Agama. Sebag...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/81576/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/81576/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/81576/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
id |
id-langga.81576 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.815762019-04-01T11:09:57Z http://repository.unair.ac.id/81576/ MAKNA UTANG PADA AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Analisis Putusan Pengadilan Agama Nomor 882/Pdt. /2010/PA.Sit) NUR UTARI SETIAWATI, 031511133028 HG1501-3550 Banking K1000-1395 Commercial law Pembiayaan musyarakah yang disalurkan oleh bank syariah memungkinkan terjadinya pembiayaan bermasalah yang disebabkan nasabah ingkar janji dengan tidak memberikan porsi bank atas nisbah bagi hasil yang telah diperjanjikan sehingga menimbulkan sengketa yang diselesaikan di Pengadilan Agama. Sebagaimana dalam Putusan Pengadilan Agama tentang sengketa bank syariah dengan nasabahnya dalam pembiayaan musyarakah, pada Putusan 882/Pdt.G/2010/PA.Sit, yaitu sengketa antara PT.BPR Syariah Situbondo dengan Sayyid Mohammad Daud dan istrinya Zakiyah Syahab. Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentangMakna utang pada kewajiban pembayaran nisbah bagi hasil nasabah pada pembiayaan musyarakah dan Analisis ratio decidendi Putusan Nomor 882/Pdt.G/2010/PA.Sit. Pendekatan yang dipergunakan adalahpendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach) dan pendekatan kasus (case approach). Hasil Pembahasan dalam penelitian bahwa bilamana usaha dari nasabah masih berjalan dan ada pendapatan dari usaha tersebut tetapi nasabah pada pembiayaan musyarakah tidak memberikan nisbah bagi hasil yang merupakan hak dari bank syariah maka dikategorikan sebagai utang. Nisbah bagi hasil yang tertunggak wajib dibayar oleh nasabah kepada bank syariah, karena merupakan hak bank dari bagian atas pendapatan/penjualan. Sedangkan nisbah bagi hasil dari usaha nasabah yang telah berhenti bukan menjadi kewajiban dari nasabah untuk membayarnya pada bank syariah. Ratio decidenci dalam Putusan Nomor 882/Pdt.G/2010/PA.Sit tentang kewajiban pembayaran nisbah bagi hasil pada pembiayaan musyarakah sudah tepat karena tergugat tidak dapat membuktikan bahwa usahanya mengalami kerugian. Oleh karena usahanya, tidak terbukti mengalami kerugian berarti masih terdapat pendapatan yang diperoleh dari usahanya sehingga tergugat berkewajiban untuk memberikan nisbah bagi hasil yang tertunggak kepada penggugat. 2019-04-01 Thesis NonPeerReviewed text en http://repository.unair.ac.id/81576/1/abstrak.pdf text en http://repository.unair.ac.id/81576/2/full%20text.pdf NUR UTARI SETIAWATI, 031511133028 (2019) MAKNA UTANG PADA AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Analisis Putusan Pengadilan Agama Nomor 882/Pdt. /2010/PA.Sit). Skripsi thesis, Universitas Airlangga. http://lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
country |
Indonesia |
collection |
UNAIR Repository |
language |
English English |
topic |
HG1501-3550 Banking K1000-1395 Commercial law |
spellingShingle |
HG1501-3550 Banking K1000-1395 Commercial law NUR UTARI SETIAWATI, 031511133028 MAKNA UTANG PADA AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Analisis Putusan Pengadilan Agama Nomor 882/Pdt. /2010/PA.Sit) |
description |
Pembiayaan musyarakah yang disalurkan oleh bank syariah memungkinkan
terjadinya pembiayaan bermasalah yang disebabkan nasabah ingkar janji dengan
tidak memberikan porsi bank atas nisbah bagi hasil yang telah diperjanjikan
sehingga menimbulkan sengketa yang diselesaikan di Pengadilan Agama.
Sebagaimana dalam Putusan Pengadilan Agama tentang sengketa bank syariah
dengan nasabahnya dalam pembiayaan musyarakah, pada Putusan
882/Pdt.G/2010/PA.Sit, yaitu sengketa antara PT.BPR Syariah Situbondo dengan
Sayyid Mohammad Daud dan istrinya Zakiyah Syahab. Adapun permasalahan
yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentangMakna utang pada kewajiban
pembayaran nisbah bagi hasil nasabah pada pembiayaan musyarakah dan Analisis
ratio decidendi Putusan Nomor 882/Pdt.G/2010/PA.Sit. Pendekatan yang
dipergunakan adalahpendekatan perundang-undangan (statute approach),
pendekatan konseptual (conceptual approach) dan pendekatan kasus (case
approach). Hasil Pembahasan dalam penelitian bahwa bilamana usaha dari
nasabah masih berjalan dan ada pendapatan dari usaha tersebut tetapi nasabah
pada pembiayaan musyarakah tidak memberikan nisbah bagi hasil yang
merupakan hak dari bank syariah maka dikategorikan sebagai utang. Nisbah bagi
hasil yang tertunggak wajib dibayar oleh nasabah kepada bank syariah, karena
merupakan hak bank dari bagian atas pendapatan/penjualan. Sedangkan nisbah
bagi hasil dari usaha nasabah yang telah berhenti bukan menjadi kewajiban dari
nasabah untuk membayarnya pada bank syariah. Ratio decidenci dalam Putusan
Nomor 882/Pdt.G/2010/PA.Sit tentang kewajiban pembayaran nisbah bagi hasil
pada pembiayaan musyarakah sudah tepat karena tergugat tidak dapat
membuktikan bahwa usahanya mengalami kerugian. Oleh karena usahanya, tidak
terbukti mengalami kerugian berarti masih terdapat pendapatan yang diperoleh
dari usahanya sehingga tergugat berkewajiban untuk memberikan nisbah bagi
hasil yang tertunggak kepada penggugat. |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
NUR UTARI SETIAWATI, 031511133028 |
author_facet |
NUR UTARI SETIAWATI, 031511133028 |
author_sort |
NUR UTARI SETIAWATI, 031511133028 |
title |
MAKNA UTANG PADA AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH
(Analisis Putusan Pengadilan Agama Nomor 882/Pdt. /2010/PA.Sit) |
title_short |
MAKNA UTANG PADA AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH
(Analisis Putusan Pengadilan Agama Nomor 882/Pdt. /2010/PA.Sit) |
title_full |
MAKNA UTANG PADA AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH
(Analisis Putusan Pengadilan Agama Nomor 882/Pdt. /2010/PA.Sit) |
title_fullStr |
MAKNA UTANG PADA AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH
(Analisis Putusan Pengadilan Agama Nomor 882/Pdt. /2010/PA.Sit) |
title_full_unstemmed |
MAKNA UTANG PADA AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH
(Analisis Putusan Pengadilan Agama Nomor 882/Pdt. /2010/PA.Sit) |
title_sort |
makna utang pada akad pembiayaan musyarakah di bank syariah
(analisis putusan pengadilan agama nomor 882/pdt. /2010/pa.sit) |
publishDate |
2019 |
url |
http://repository.unair.ac.id/81576/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/81576/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/81576/ http://lib.unair.ac.id |
_version_ |
1681151452044591104 |