KEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTI BERDASARKAN INDEX OF ORTHODONTIC TREATMENT NEED (IOTN) PADA MURID SMPN DAN SMAN DI KECAMATAN RUNGKUT SURABAYA
Latar Belakang: Maloklusi adalah anomali yang menyebabkan disfigurasi atau impedansi fungsional jika disfigurasi atau defek fungsional cenderung menjadi penghambat kesehatan fisik atau emosional pasien. Tujuan: Studi kebutuhan perawatan ortodontik untuk anak sekolah di SMPN 35, SMPN 17 dan SMAN 17 d...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/81635/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/81635/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/81635/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Latar Belakang: Maloklusi adalah anomali yang menyebabkan disfigurasi atau impedansi fungsional jika disfigurasi atau defek fungsional cenderung menjadi penghambat kesehatan fisik atau emosional pasien. Tujuan: Studi kebutuhan perawatan ortodontik untuk anak sekolah di SMPN 35, SMPN 17 dan SMAN 17 di dekat sebuah kecamatan di Rungkut, di Surabaya. Metode dan bahan: Metode untuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional, dilaksanakan di SMPN 35, SMPN 17 dan SMAN 17. Jumlah sampel adalah 120 anak sekolah; 60 dari setiap sekolah itu, mengukur Komponen Kesehatan Gigi (DHC) dengan membuat model gigi dan mengukurnya menggunakan penggaris IOTN. Hasil: Dari evaluasi saya, skor DHC dari SMAN 17, jumlah tertinggi dalam kelompok adalah kelas 3, yang merupakan tingkat batas atau perawatan sedang (46,67%) di mana selain dari evaluasi ortodontik, jumlah tertinggi dalam kelompok adalah kelas 3, yang merupakan level batas atau level menengah (43,33%). Untuk skor DHC dari SMPN 17, dari evaluasi saya, jumlah tertinggi dalam kelompok adalah kelas 3, yang merupakan tingkat batas atau perawatan sedang (51,67%) di mana lagi dari evaluasi ortodontik, jumlah tertinggi dalam kelompok adalah nilai 4-5 (41,67%) yang sangat membutuhkan perawatan. Akhirnya untuk skor DHC dari SMPN 35, dari evaluasi saya, jumlah tertinggi dalam kelompok adalah kelas 3, yang merupakan tingkat batas atau kebutuhan perawatan sedang (55%) di mana lagi dari evaluasi ortodontik, jumlah tertinggi dalam kelompok adalah 4-5 (51,66%), yang sangat membutuhkan perawatan. Hasil: Dilihat dari evaluasi ortodontik, SMA 17, memiliki DHC kelas 3, namun SMP 35 dan SMP 17 memiliki DHC kelas 4 |
---|