HUBUNGAN ATROFI OTOT KUADRISEP DENGAN FUNGSI PROPRIOSEPSI PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT
Latar Belakang : Osteoartritis (OA) lutut merupakan penyekit degeneratif pada sendi lutut yang dapat menyebabkan nyeri, kelemahan dan atrofi otot kuadrisep, serta gangguan fungsi propriosepsi. Kondisi ini akan mengakibatkan gangguan fungsi lutut seperti instabilitas dan gangguan keseimbangan sert...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/81667/1/PPDS.IFR.%2006-19%20Sus%20h%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/81667/2/PPDS.IFR.%2006-19%20Sus%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/81667/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Latar Belakang : Osteoartritis (OA) lutut merupakan penyekit degeneratif pada sendi lutut
yang dapat menyebabkan nyeri, kelemahan dan atrofi otot kuadrisep, serta gangguan fungsi
propriosepsi. Kondisi ini akan mengakibatkan gangguan fungsi lutut seperti instabilitas dan
gangguan keseimbangan serta meningkatkan resiko terjatuh sehingga aktifitas penderita
menjadi terbatas. American College of Rheumatology menyebutkan OA apat mengenai dua
per tiga orang yang berumur lebih dari 65 tahun, dengan prevalensi wanita lebih besar
dibanding pria. Propriosepsi sendi lutut akan berhubungan fungsi stabilitas sendi dan
kemampuan fungsional pasien OA lutut. Sehingga diperlukan pemeriksaan yang mendeteksi
perubahan fungsi tersebut yaitu Time To Detect Passive movement (TTDPM) dan Joint
Position Sense (JPS) untuk mengevaluasi kecepatan dan sudut gerakan tertentu sebagai
analisa fungsi propriosepsi.
Tujuan : Menganalisis hubungan antara atrofi otot kuadrisep dengan fungsi propiosepsi
pasien osteoarthritis lutut.
Metode: Metode cross sectional analitik dengan consecutive sampling. Diperoleh 25 subyek
pasien dengan OA lutut yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi mulai dari awal Maretpertengahan
Mei 2018. Subjek yang terdiri atas 2 pria dan 23 wanita kemudian dilakukan
pemeriksaan propriosepsi sendi baik pada sisi yang mengalami atrifi ataupun tidak dan
dianalisa dengan SPSS 24.0.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa sisi lutut atrofi memiliki intensitas nyeri lebih besar
yang dibuktikan dengan prosentase nilai VAS yang lebih besar pada sisi ini. Penelitian ini
juga menghasilkan perbedaan bermakna pada pemeriksaan JPS pada sudut 30⁰, dan 60⁰ serta
TTDPM (p < 0,05), namun hasil yang tidak bermakna diperoleh pada sudut 45⁰ baik pada sisi
atrofi maupun tidak.
Kesimpulan: Pada penelitian ini, tidak terdapat hubungan antara atrofi otot kuadrisep dengan
fungsi propiosepsi pasien osteoartritis lutut.
Ada sejumlah kemungkinan penyebab yaitu faktor perancu yaitu lama dan intensitas nyeri,
derajat keparahan OA, adanya latihan penguatan otot sebelum dilakukan pengukuran, yang
tidak dapat dikontrol oleh peneliti sehingga faktor-faktor ini dapat mempengaruhi fungsi
propriosepsi sendi lutut. Dan pemeriksaan tidak dikakukan pada sudut lain yang bisa saja
menghasilkan perbedaan lain |
---|