A STRUGGLE TO CONCLUDE A MANDATE IN ANTHONY HOROWITZ’S THE DEVIL AND HIS BOY: A NEW CRITICISM STUDY
Dalam kehidupan masyarakat saat ini banyak orang yang melakukan sesuatu demi mendapatkan apa yang mereka inginkan bahkan mereka rela melakukan apapun asalkan mereka dapat mencapai hal tersebut dengan cara berjuang. Harapan melakukan perjuangan tersebut bukanlah harapan yang biasa saja tetapi mere...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/81681/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/81681/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/81681/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Dalam kehidupan masyarakat saat ini banyak orang yang melakukan sesuatu demi
mendapatkan apa yang mereka inginkan bahkan mereka rela melakukan apapun
asalkan mereka dapat mencapai hal tersebut dengan cara berjuang. Harapan
melakukan perjuangan tersebut bukanlah harapan yang biasa saja tetapi mereka ingin
memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan. Selain itu, ada beberapa orang
yang berjuang keras untuk menyelesaikan sebuah mandat dari orang lain agar mereka
mendapat sesuatu yang lebih baik walaupun sebenarnya mereka tidak tahu apa
maksud dan tujuan dari mandat tersebut tetapi mereka harus tetap menyelesaikannya
hingga akhir. Isu tersebut sangat penting untuk dianalisis agar dapat mengetahui
bagaimana nilai perjuangan seseorang yang ada dalam cerita tersebut. Studi ini
meneliti tentang isu perjuangan dalam novel karya Anthony Horowitz yang berjudul
The Devil and his Boy (2015). Tujuan penelitian dalam studi ini adalah untuk
menganalisa bagaimana perjuangan seorang anak laki-laki muda bernama Thomas
Falconer atau Tom yang sudah tidak memiliki orang tua dan masih berusia sekitar
dua belas atau tiga belas tahun yang telah mendapat mandat dari karakter lain
bernama Sir William Hawkins untuk pergi menuju London agar dia dapat
menemukan kehidupan yang lebih baik walaupun dirinya sendiri tidak mengetahui
apa alasan Hawkins menyuruhnya pergi ke London. Penulis studi ini fokus pada tiga
elemen formal yaitu karakterisasi, konflik, dan ironi yang terkandung dalam isu cerita
novel ini. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan teori New Criticism
berdasarkan pernyataan Lois Tyson. Hasil dari studi ini dapat menunjukkan bahwa
sebuah perjuangan seseorang untuk menyelesaikan sebuah mandat memiliki pengaruh
yang besar bagi orang lain lain maupun dirinya sendiri di masa depan untuk
mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya sehingga orang tersebut tidak
sia-sia dalam melakukan segala usaha. Ini menunjukkan isu perjuangan tersebut dapat
memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri. Hal itu terlihat jelas dari karakter
utama dalam novel ini. |
---|