PENGARUH SAPONIN EKSTRAK KULIT POLONG AKASIA (Acacia mangium) TERHADAP MORTALITAS, RESPON HEMATOLOGI, RESPON SARAF, OSMOREGULASI, HISTOPATOLOGI PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN KONSENTRASI DAN SALINITAS BERBEDA

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh saponin yang terkandung dalam kulit polong akasia (Acacia mangium) dengan konsentrasi berbeda pada salinitas yang berbeda terhadap mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus), respon hematologi, aktivitas asetilkolinesterase, osmoregulasi dan histopat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: IS YUNIAR, 081317027301
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/81864/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/81864/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/81864/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh saponin yang terkandung dalam kulit polong akasia (Acacia mangium) dengan konsentrasi berbeda pada salinitas yang berbeda terhadap mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus), respon hematologi, aktivitas asetilkolinesterase, osmoregulasi dan histopatologi insang pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama membuat sediaan saponin-ekstrak kulit polong akasia (Acacia mangium). Bahan baku berupa kulit polong akasia (Acacia mangium) diuji bahan aktif yang terkandung, selanjutnya dilakukan ekstraksi dengan enggunakan pelarut metanol. Hasil ekstrak berupa pasta pekat, dilakukan determinasi saponin. Uji kuantitatif menggunakan metode (Obadoni dan Ochuko, 2001) untuk uji saponin dan dilakukan pemisahan saponin (diketahui rendemen saponin). Bahan sediaan saponin diproduksi massal dan siap diaplikasikan pada penelitian tahap II. Penelitian tahap II dilakukan untuk menguji tingkat toksisitas konsentrasi saponin ekstrak kulit polong akasia (Acacia mangium) yang diaplikasikan dengan salinitas yang semakin ditingkatkan pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Variabel bebas pada pengujian toksisitas yaitu saponin-ekstrak kulit polong akasia (Acacia mangium) dengan konsentrasi 0 ppm (K),10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm dan 50 ppm) dan salinitas 0 ppt, 5 ppt, 10 ppt dan 15 ppt. Ikan uji yang digunakan berukuran rata-rata (8,1±0,4) cm dan rata-rata berat (12,0 ± 0,3) . Tiap wadah penelitian dimasukkan ikan uji sebanyak 10 ekor. Ikan uji diaklimatisasi selama 7 hari untuk menyesuaikan salinitas tempat media hidup pada 0 ppt, 5 ppt, 10 ppt dan 15 ppt. Penelitian Tahap III dilakukan untuk mengetahui respon hematologis, aktivitas asetilkolinesterase, osmoregulasi dan histopatologi. Variabel bebas meliputi saponin ekstrak kulit polong akasia dengan konsentrasi 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm dan 15 ppm pada salinitas 0 ppt, 5 ppt dan 10 ppt dan diulang sebanyak 3 kali. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan acak lengkap faktorial. Pengumpulan Data meliputi respon hematologi (eritrosit, hematokrit, hemoglobin), respon saraf (aktivitas asetilkolinesterase) osmoregulasi, histopatologi (hiperplasia, hipertropi dan nekrosis). Pengambilan darah dengan menggunakan spuit suntik sebanyak 0,3 mL yang sudah dibilas dengan EDTA10% sebagai anti koagulan darah. Metode perhitungan total eritrosit dijelaskan oleh metode Blaxhall dan Daisley (1973) Jumlah eritrosit = jumlah eritrosit terhitung X 104 sel/dL. Perhitungan kadar hematokrit mengacu Anderson (1993). Perhitungan kadar hemoglobin menggunakan metode senmethemoglobin. Pengukuran aktivitas Asetilkolinesterase dengan menggunakan Quanti Chrom Acetylcholinesterase Assay Kit (Metode Ellman yang disempurnakan). Satuan U/L atau setara dengan nm/protein/menit.