HUBUNGAN KUALITAS TIDUR, RIWAYAT MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA PANDEYAN, KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

Hipertensi adalah suatu kondisi saat nilai tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg atau nilai tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg. Faktorfaktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi usia, jenis kelamin, genetik, aktivitas fisik, obesitas, konsumsi lemak, konsumsi natriu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ETIKA MARSITA DEWI, 101611123025
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/81938/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/81938/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/81938/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Hipertensi adalah suatu kondisi saat nilai tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg atau nilai tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg. Faktorfaktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi usia, jenis kelamin, genetik, aktivitas fisik, obesitas, konsumsi lemak, konsumsi natrium, merokok, konsumsi alkohol, dan kualitas tidur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan kualitas tidur, riwayat makan dan status gizi dengan hipertensi pada lansia di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian observasional analitik dengan desain kasus kontrol dilakukan selama bulan Juli-Desember 2018 di Desa Pandeyan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo. Variabel yang digunakan yaitu karakteristik responden berupa usia, jenis kelamin dan riwayat hipertensi, kualitas tidur, riwayat konsumsi rokok dan alkohol, riwayat konsumsi makan serta status gizi. Responden yang terlibat adalah lansia dengan usia ≥ 60 tahun. Penentuan kelompok kasus yaitu lansia yang mengalami hipertensi dengan tekanan darah ≥140/≥90 mmHg dan kelompok kontrol yaitu lansia dengan tekanan darah <140/<90 mmHg dengan besar sampel kasus dan sampel kontrol masingmasing 30 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia pada kelompok kasus (x̄ = 72,20 tahun; SD = ± 5,45), kelompok kontrol (x̄ = 67,17 tahun; SD = ± 4,01) dengan ( p = 0,040; OR = 4,5) dan kualitas tidur pada kelompok kasus (x̄ = 5,63; SD = ± 1,61) kelompok kontrol (x̄ = 4,67; SD = ± 1,45) dengan (p = 0,036; OR = 3,59) menunjukkan terdapat hubungan dengan hipertensi pada lansia. Sedangkan jenis kelamin (p = 1,000), riwayat hipertensi (p = 0,279), riwayat konsumsi rokok (p = 0,104), riwayat konsumsi alkohol (p = 1,000), riwayat konsumsi natrium (p = 0,40), riwayat konsumsi lemak (p = 0,587) dan IMT (p = 0,350) tidak terdapat hubungan dengan hipertensi pada lansia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bertambahnya usia dan buruknya kualitas tidur dapat meningkatkan risiko hipertensi pada lansia. Disarankan pada lansia untuk mengurangi aktifitas fisik, selalu berfikir positif dan selalu mengontrol tekanan darah serta sebelum tidur lansia membuang air kecil terlebih dahulu.