PENERAPAN UPAYA SEKURITISASI DAN CONCORDANCE STRATEGY DALAM KEBIJAKAN AUSTRALIA MARITIME IDENTIFICATION ZONE TAHUN 2000-2004

Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis upaya sekuritisasi dan concordance strategy yang diterapkan untuk membentuk kebijakan Australia Maritime Identification Zone (AMIZ) pada periode tahun 2000 hingga 2004. Upaya sekuritisasi tersebut dapat dilihat pada saat Perdana Menteri John Howard sebagai in...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ALISSA BAIQ KARTIKASARI, 071411231042
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/82015/1/ABSTRAK_Fis.HI.11%2019%20Kar%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/82015/2/FULLTEXT_Fis.HI.11%2019%20Kar%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/82015/3/JURNAL_Fis.HI.11%2019%20Kar%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/82015/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis upaya sekuritisasi dan concordance strategy yang diterapkan untuk membentuk kebijakan Australia Maritime Identification Zone (AMIZ) pada periode tahun 2000 hingga 2004. Upaya sekuritisasi tersebut dapat dilihat pada saat Perdana Menteri John Howard sebagai inisiator kebijakan AMIZ melakukan speech act pada masa pemilihan federal yang bertujuan untuk mengkonstruksi ancaman perubahan lingkungan strategis global merujuk pada ancaman non-tradisional seperti insiden Tampa dan fenomena 9/11 terhadap publik Australia. Keberhasilan sekuritisasi tersebut membawa Australia untuk menggunakan pendekatan sea-air gap dengan keamanan berlapis yang terdiri dari sea denial, sea control, dan power projection dimana ketiga aspek keamanan ini dieksekusikan dalam kebijakan AMIZ. Dalam waktu yang bersamaan, Australia juga menggunakan concordance strategy dengan mendukung program inisiatif milik Amerika Serikat sebagai payung pertahanannya. Skripsi ini juga menggunakan perubahan persepsi ancaman sebagai pendekatan yang melihat wadah sekuritisasi sebagai wadah kontestasi sehingga menjadi ancaman bagi Australia. Dalam skripsi ini, penulis menemukan dua temuan yaitu adanya pengaruh aktor negara dan non-negara dalam ketetapan kebijakan AMIZ serta kecenderungan negara untuk selalu menjadi objek referensial keamanan daripada keamanan individu bahkan ketika kompromi antara keduanya dapat dilakukan. Upaya sekuritisasi dan concordance strategy memberikan legitimasi bagi Australia untuk melancarkan penerapan kebijakan AMIZ demi mendapatkan keamanan dan mempertahankan pengaruhnya di kawasan.