PENGARUH KELOMPOK PENDUKUNG AIR SUSU IBU (KP-ASI)TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN STATUS GIZI BAYI 6–12 BULAN
Air susu ibu menjadi makanan terbaik dan bergizi pada awal kehidupan bagi setiap bayi yang dilahirkan. Kekurangan gizi pada bayi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Capaian ASI eksklusif yang masih rendah di Kecamatan Wonoayu pada tahun 2015 menjadi landasan terbentuknya Kelompo...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/82740/1/2%20lailatul%20muniro.pdf http://repository.unair.ac.id/82740/2/2%20abstrak%20lailatul%20muniro.pdf http://repository.unair.ac.id/82740/ https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/view/6153 http://dx.doi.org/10.20473/mgi.v13i1.33-40 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Air susu ibu menjadi makanan terbaik dan bergizi pada awal kehidupan bagi setiap bayi yang dilahirkan. Kekurangan gizi pada bayi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Capaian ASI eksklusif yang masih rendah di Kecamatan Wonoayu pada tahun 2015 menjadi landasan terbentuknya Kelompok Pendukung Air Susu Ibu
(KP-ASI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan riwayat pemberian ASI eksklusif dan status gizi
bayi 6–12 antara peserta KP-ASI dan non peserta KP-ASI. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Wonoayu dan Puskesmas Buduran Kabupaten Sidoarjo. Sampel penelitian diambil menggunakan metode stratified random sampling sebesar 36 ibu bayi 6–12 bulan peserta KP-ASI dan 36 ibu bayi 6–12 bulan non peserta KP-ASI. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri pada bayi menggunakan length board dan baby scale. Analisis data penelitian ini adalah uji Chi-Square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan riwayat pemberian ASI eksklusif pada kedua kelompok (p=0,002) namun tidak terdapat perbedaan status gizi bayi 6–12 bulan pada dua kelompok tersebut (p=0,547). Status pekerjaan ibu (p=0,022, OR=0,211) dan dukungan keluarga lain (p=0,015, OR=0,195) menjadi variabel perancu selain pelaksanaan KP-ASI (p=0,032, OR=3,701) yang dapat memberikan pengaruh terhadap riwayat pemberian ASI eksklusif. Dapat disimpulkan bahwa peserta KP ASI berpeluang 3,701 kali lebih besar untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dibanding ibu yang bukan peserta KP ASI ada perbedaan status gizi bayi 6–12 bulan pada kedua kelompok. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo untuk mengembangkan dan mengaktifkan kembali pelaksanaan KP-ASI di wilayah lain agar dapat meningkatkan praktik pemberian ASI eksklusif. |
---|