PERBEDAAN ASUPAN MAKRONUTRIEN MAHASISWA ASING SEBELUM DAN SAAT TINGGAL DI SURABAYA, INDONESIA

Perpindahan penduduk antar negara banyak terjadi, khususnya karena pendidikan. Terdapat banyak pelajar internasional di berbagai belahan dunia, termasuk di Surabaya, Indonesia. Perbedaan lingkungan menyebabkan perubahan kebiasaan makan mahasiswa asing yang mempengaruhi jumlah asupan makronutrien...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Levina, Airin, Muniroh, Lailatul
Format: Article PeerReviewed
Language:English
English
Published: GIzi Poltekkes Kemenkes RI 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/82777/1/4%20lailatul%20muniro.pdf
http://repository.unair.ac.id/82777/2/4%20abstrak%20lailatul%20muniro.pdf
http://repository.unair.ac.id/82777/
https://ejournal.persagi.org/index.php/Gizi_Indon/index
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Perpindahan penduduk antar negara banyak terjadi, khususnya karena pendidikan. Terdapat banyak pelajar internasional di berbagai belahan dunia, termasuk di Surabaya, Indonesia. Perbedaan lingkungan menyebabkan perubahan kebiasaan makan mahasiswa asing yang mempengaruhi jumlah asupan makronutriennya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan asupan makronutrien pada mahasiswa asing sebelum dan saat tinggal di Surabaya. Penelitian ini adalah penelitian cross-sectional dengan 30 sampel. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, instrument Dietary History dan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire melalui wawancara. Analisis data menggunakan uji t melalui aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan asupan makronutrien mahasiswa asing pada sebelum dan saat tinggal di Surabaya (p<0,005). Terjadi penurunan rata-rata asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Hal tersebut disebabkan oleh akses makanan yang tidak memadai, seringnya melewatkan waktu makan, dan mahasiswa asing belum sepenuhnya dapat menerima rasa masakan Indonesia. Frekuensi dan jumlah porsi makanan mahasiswa asing perlu ditingkatkan. Selain itu, perlu bantuan dari pihak universitas masing-masing untuk meningkatkan akses makanan mahasiswa asing.