Hubungan Asupan Energi, Stres Kerja, Aktifitas Fisik, dan Durasi Waktu Tidur dengan IMT pada Manajer Madya Dinas Pemerintah Kota Surabaya

Latar Belakang: Prevalensi status gizi lebih pada penduduk dewasa semakin meningkat di Indonesia. Manajer madya merupakan kelompok yang berisiko mengalami kegemukan karena jenis pekerjaan kantor yang ringan serta rentan mengalami stres kerja. Dukungan ekonomi juga menjadi salah satu faktor pendukun...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Wulandari, Annisa Risqi, Widari, Dhenok, Muniroh, Lailatul
Format: Article PeerReviewed
Language:English
English
Published: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/82779/1/6%20abstrak%20Lailatul%20muniro.pdf
http://repository.unair.ac.id/82779/2/6%20Lailatul%20muniro.pdf
http://repository.unair.ac.id/82779/
https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/10977
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Latar Belakang: Prevalensi status gizi lebih pada penduduk dewasa semakin meningkat di Indonesia. Manajer madya merupakan kelompok yang berisiko mengalami kegemukan karena jenis pekerjaan kantor yang ringan serta rentan mengalami stres kerja. Dukungan ekonomi juga menjadi salah satu faktor pendukung besarnya asupan energi dibandingkan energi yang dikeluarkan untuk beraktifitas. Masalah gizi lebih pada penduduk dewasa dapat memengaruhi status kesehatan dan produktifitas kerja seseorang. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara asupan energi, stres kerja, aktifitas fisik dan durasi waktu tidur dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Manajer Madya. Metode: Penelitian ini adalah observasional dengan desain penelitian potong lintang. Sebanyak 49 manajer madya di Dinas Pemerintah Kota Surabaya dipilih menggunakan metode cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan pengukuran antropometri untuk IMT, SQ-FFQ untuk asupan energi, kuesioner OSI-R untuk stres kerja serta recall aktifitas fisik untuk data aktifitas fisik dan durasi waktu tidur. Analisis data menggunakan uji korelasi pearson product moment. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki status gizi normal (61,2%), kecukupan energi tergolong baik (47%), stres kerja tingkat sedang (69,4%), aktifitas fisik ringan (46,9%) dan sedang (46,9%) serta durasi tidur yang kurang (59,2%). Terdapat hubungan antara asupan energi (p=0,001) dan durasi waktu tidur (0,006) dengan IMT. Stres kerja (p=0,227) dan aktifitas fisik (p=0,148) tidak berhubungan dengan IMT. Kesimpulan: Semakin tinggi asupan energi dan semakin singkat durasi waktu tidur maka akan semakin tinggi IMT pada manajer madya.