FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Latar Belakang: Perdarahan postpartum merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan ibu di dunia. Satu wanita diperkirakan meninggal setiap 4 menit akibat kasus ini. Penyebab perdarahan postpartum dikenal dengan istilah „4T‟s‟ (tone, tissue, trauma, dan thrombin). Penyebab paling umu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mega Lestari, NIM011711223017
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/83051/1/FK.BID.%2009-19%20Les%20f%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/83051/2/FK.BID.%2009-19%20Les%20f.pdf
http://repository.unair.ac.id/83051/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang: Perdarahan postpartum merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan ibu di dunia. Satu wanita diperkirakan meninggal setiap 4 menit akibat kasus ini. Penyebab perdarahan postpartum dikenal dengan istilah „4T‟s‟ (tone, tissue, trauma, dan thrombin). Penyebab paling umum dari perdarahan postpartum adalah atonia uteri. Berbagai faktor risiko dapat menyebabkan terjadinya atonia uteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dari beberapa faktor risiko yang meliputi peningkatan umur ibu, grande multipara, peregangan uterus berlebih, percepatan persalinan, dan partus lama dengan kejadian atonia uteri. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control. Kelompok kasus adalah ibu yang mengalami perdarahan postpartum karena atonia uteri dan kelompok kontrol adalah ibu yang mengalami perdarahan postpartum oleh sebab lain. Teknik pengambilan data dengan menggunakan purposive sampling dengan besar sampel pada kelompok kasus sebanyak 37 responden dan kelompok kontrol sebanyak 35 responden. Variabel independen pada penelitian ini adalah umur ibu, paritas, distensia uterus berlebih, percepatan persalinan, dan partus lama, sedangkan variabel terikatnya adalah kejadian atonia uteri. Analisis univariat digunakan untuk mengetahui karakteristik responden dan analisis bivariat untuk mengetahui kemaknaan hubungan antara faktor risiko dengan kejadian atonia uteri. Uji bivariat yang digunakan adalah Fisher Exact dengan α= 0,05. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara faktor distensia uterus berlebih dengan kejadian atonia uteri (nilai p= 0,036; OR= 4,423; 95% CI 1,023-27,267) namun tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara faktor umur, paritas, percepatan persalinan, dan partus lama dengan kejadian atonia uteri (nilai p >0,05). Kesimpulan: Distensia uterus berlebih menjadi faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian perdarahan postpartum karena atonia uteri.