PRAKIRAAN KESUBURAN PERAIRAN BALI DARI CITRA SATELIT DI BALAI RISET DAN OBSERVASI KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BALI

Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan yang sangat besar, salah satunya pada sektor budidaya laut. Tiram mutiara (Pinctada maxima) merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan. Tidak semua lokasi perairan di Indonesia dapat digunakan sebagai lokasi Keramba Jaring Apung (KJA...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SONY ANGGA SATRYA, 060710150P
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN 2010
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/83422/1/ABSTRAK_SONY%20ANGGA%20SATRYA.pdf
http://repository.unair.ac.id/83422/2/FULLTEXT_SONY%20ANGGA%20SATRYA.pdf
http://repository.unair.ac.id/83422/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan yang sangat besar, salah satunya pada sektor budidaya laut. Tiram mutiara (Pinctada maxima) merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan. Tidak semua lokasi perairan di Indonesia dapat digunakan sebagai lokasi Keramba Jaring Apung (KJA) budidaya tiram mutiara. Suatu perairan dapat digunakan sebagai lokasi KJA budidaya tiram mutiara apabila memiliki suhu 25°-29°C, banyak terdapat kandungan pakan alami (fitoplankton), terhindar dari arus yang kuat, dan dasar berpasir karang. Dengan teknologi penginderaan jauh kita bisa mendapatkan nilai produktifitas primer suatu perairan dengan melihat persebaran suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil pada suatu perairan tanpa melakukan survei terestis. Tujuan pelaksanaan praktek kerja lapang ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan citra satelit Aqua/Terra Modis, mengetahui proses pembuatan peta persebaran suhu permuakaan laut dan konsentrasi klorofil-a, dan mengetahui kelayakan area pada perairan Bali untuk KJA budidaya tiram mutiara. Praktek kerja lapang ini dilaksanakan di Balai Riset dan Observasi Kelautan, Jembrana, Kabupaten Negara, Bali mulai tanggal 19 Juli – 1 September 2010. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode diskriptif dengan pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dan studi pustaka.