POLA PENYEMBUHAN REMAJA PENGGUNA NARKOBA MELALUI PENDEKATAN RITUAL AGAMA DI PANTI INABAH XIX SURABAYA

• Main Author: MASMIANA LUTFI TRIHATSARI, 071411731006
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2019
• Subjects: HV1421-1441 Young adults. Youth. Teenagers; RC554-569.5 Personality disorders. Behavior problems Including sexual problems, drug abuse,suicide, child abuse
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/83461/1/ABSTRAK_Fis.ANT.21%2019%20Tri%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/83461/2/FULLTEXT_Fis.ANT.21%2019%20Tri%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/83461/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Penelitian ini tentang penyalahgunaan Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Obat berbahaya lainnya) yang dilakukan oleh remaja. Salah satunya ialah Narkoba yang dapat mempengaruhi kehidupan remaja baik kondisi psikis dan psikologi. Oleh karena itu, salah satu cara untuk meminimalisirkan penyalahgunaan Narkoba dengan metode penyembuhan melalui pendekatan ritual agama yang diterapkan oleh Panti Inabah XIX Surabaya. Fokus penelitian ini adalah metode penyembuhan dengan kegiatan bimbingan moral dan spiritual yang berpedoman pada Al-Quran. Penelitian ini dilakukan di Panti Inabah XIX Surabaya tepatnya di Jl. Raya Semampir No.43-47 Surabaya selama tiga bulan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan bentuk penulisan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara secara mendalam pada informan pengguna Narkoba. Untuk data pendukung berupa dokumentasi dan rekaman wawancara. Hasil dari penelitian ini, ada tiga bentuk metode penyembuhan yang diterapkan oleh panti Inabah XIX yaitu mandi tobat, sholat, dan berdzikir. Proses penyembuhan dilakukan dengan tiga tahapan yaitu a) tahap awal, b) tahap akhir, dan c) tahap lanjutan. Tujuan dari metode tersebut membiasakan remaja mendekatkan diri kepada penciptaNya dan dapat mengembalikan kondisi mental serta moral menjadi lebih baik. Kendala yang dihadapi adalah fasilitas yang disediakan kurang lengkap menyebabkan cepat merasa bosan, kurangnya sumber daya manusia khususnya bidang medis yaitu perawat, serta kepribadian diri remjaa binaan merasa kurang percaya diri. Harapan yang dicapai dari metode penyembuhan ini untuk memperbaiki iman remaja, dapat menjalani kehidupan secara normal serta mampu beradaptasi dengan masyarakat.