KAMPUNG RAMAH WARIA (Studi Kontruksi Sosial pada Masyarakat yang Ditempati Waria di Bendul Merisi 1 RT 06 RW 05, Kelurahan Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya).
Masyarakat Indonesia cenderung mengakui 2 jenis kelamin yaitu laki-laki dan waniata. Dengan kategori perilaku pada laki-laki disebut maskulin sedangakan perilaku perempuan disebut feminim. Begitupula dengan orientasi seksual yang ada di Indonesia yaitu ada 3 disebut dengan orientasi seksual homos...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/83469/1/ABSTRAK_Fis.ANT.23%2019%20Cah%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/83469/2/FULLTEXT_Fis.ANT.23%2019%20Cah%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/83469/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Masyarakat Indonesia cenderung mengakui 2 jenis kelamin yaitu laki-laki dan
waniata. Dengan kategori perilaku pada laki-laki disebut maskulin sedangakan
perilaku perempuan disebut feminim. Begitupula dengan orientasi seksual yang
ada di Indonesia yaitu ada 3 disebut dengan orientasi seksual homoseksual,
heteroseksual dan biseksual dan waria termasuk dalam kategori homoseksual.
Tetapi waria yang juga merupakan penyandang masalah kesejathteraa sosial di
Indonesia maka banyak masyarakat yang enggan hidup berdampingan dengan
waria. Penelitian terdahulu dari Ari Setiawan yang berjudul (Studi Deskriptif
mengenai Identifikasi Ekspresi Gender pada Tandhak Ludruk Suromenggolo
Kabupaten Ponorogo) penelitian ini lebih mengarah terhadap ekspresi serta
identitas gender Tandah Ludruk yang sebagian besar merupakan waria. Serta,
penelitian dari Kartika Wardhani yang berjudul (Studi di Kalangan ABG
Homoseksual) penelitian ini lebih membahas terhadap masalah ABG yang
memiliki gairah seks Homo yang bersekolah pada tingkat SMA. Pada masyarakat
di Kelurahan Bendulmerisi 1 RT 06 RW 05, Kelurahan Bendulmerisi, Kecamatan
Wonocolo, Kota Surabaya dapat menerima keberadaan waria di tengah-tengah
kehidupan masyarakat dan masyarakat juga menganggap waria sebagai bagian
utuh dari masyarakat Bendulmerisi. Hal tersebut memiliki proses yang sangat
panjang dimulai dari awal masuk kedatangan waria terjadi suatu penolakan hingga
sampai berkeinginan untuk melaksanakan penggusiran terhadap waria, tetapi
seiring waktu berjalan melalui proses-proses pendeketan terhadap masyarakat,
waria pun kini dapat diterima dan diberi ruang oleh masyarakat dalam aktivitas
sosialnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kontruksi sosial pada
masyarakat penerima keberadaan waria di Bendulmerisi 1, Kelurahan
Bendulmerisi, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif. Dan teori yang digunakan adalah teori kontruksi sosial dari
Peter L. Berger. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kontruksi yang dibentuk
oleh masyarakat melalui proses eksternal yaitu melalui penolakan serta kompromi
bersyarat, kemudian masyarakat melihat melalui obyektivasi berupa kenyataan
dan perilaku sehingga menjadikan sebuah proses internalisasi yang melalui
berbagai negosisasi yang dilakukan masyarakat. Sehingga waria dapat melakukan
berbagai aktivitas sosial maupun agama seperti pengajian. |
---|