PROFIL KOMPLIKASI KRONIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI POLI ENDOKRIN RSUD DR. SOETOMO PERIODE JULI – SEPTEMBER 2017

Diabetes mellitus tipe 2 adalah suatu penyakit metabolik yang sampai saat ini masih menjadi masalah dunia, tidak terkecuali Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ke-6 dengan penderita diabetes mellitus terbanyak di dunia dengan jumlah penderita 10,3 juta penduduk. Diabetes mellitus tipe 2 diserta...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: CORINA ONG, NIM011511133233
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/83661/1/KKA%20KK%20FK.PD.199%2018%20Ong%20p%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/83661/2/KKA%20KK%20FK.PD.199%2018.pdf
http://repository.unair.ac.id/83661/
http://repository.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Diabetes mellitus tipe 2 adalah suatu penyakit metabolik yang sampai saat ini masih menjadi masalah dunia, tidak terkecuali Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ke-6 dengan penderita diabetes mellitus terbanyak di dunia dengan jumlah penderita 10,3 juta penduduk. Diabetes mellitus tipe 2 disertai kendali gula darah, tekanan darah, dan profil lipid yang kurang akan menimbulkan berbagai komplikasi, baik makrovaskular dan mikrovaskular. Komplikasi makrovaskular diantaranya adalah coronary heart disease, stroke, peripheral arterial occlusive disease, dan diabetic foot. Sementara komplikasi mikrovaskular adalah nefropati diabetika, retinopati diabetika, dan neuropati diabetika. Komplikasi kronis akibat diabetes mellitus tipe 2 menjadi salah satu penyebab kematian di Indonesia. Atas dasar latar belakang ini peneliti lalu ingin mengetahui bagaimana profil komplikasi kronis pasien diabetes mellitus tipe 2 di Poli Endokrin, RSUD Dr. Soetomo, periode Juli – September 2017. Untuk mengetahui profil komplikasi kronis pasien diabetes mellitus tipe 2 di Poli Endokrin RSUD Dr. Soetomo Periode Juli – September 2017 dilakukan studi cross sectional dengan mempelajari rekam medik pasien untuk mendapatkan gambaran umum pasien, seperti usia dan lama menderita diabetes mellitus tipe 2, serta faktor risiko pasien, seperti kadar HbA1C, tekanan darah, dan profil lipid. Sample yang diambil menggunakan sistem total sampling, dengan menggunakan variabel usia, lama menderita diabetes mellitus tipe 2, kadar HbA1C, tekanan darah, dan profil lipid. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan software SPSS, microsoft excel, dan microsoft word. Kemudian peneliti menganalisis data secara deskriptif. Proporsi distribusi terbanyak pada pasien rawat jalan yang menderita diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan kelompok usia, di Poli Endokrin, RSUD Dr. Soetomo, pada bulan Juli – September 2017 adalah kelompok usia 55 – 64 tahun, yaitu 584 pasien (39,4%), dengan rata-rata sebanyak 55,75 (SD=9,7). Selain itu, pasien diabetes mellitus tipe 2 terbanyak telah menderita diabetes mellitus tipe 2 selama ≥5 tahun (61%). Sementara itu, jumlah pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar HbA1C tidak terkendali (79%) lebih banyak dibandingkan dengan pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar HbA1C terkendali (21%). Rata-rata HbA1C yang didapatkan adalah 8,4 (SD= 1,8). Proporsi distribusi pasien rawat jalan yang menderita diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan tekanan darah pada bulan Juli – September 2017, di Poli Endokrin, RSUD Dr. Soetomo terbanyak adalah pasien yang tidak mengalami hipertensi sebanyak 686 pasien (77,8%). Hal ini bertentangan dengan proporsi distribusi pasien rawat jalan yang menderita diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan profil lipid terbanyak adalah pasien dengan dislipidemia (94,3%), dengan status lipid terbanyak adalah high LDL (30,9%). Proporsi komplikasi kronis terbanyak pada pasien diabetes mellitus tipe 2 pada bulan Juli – September 2017 adalah komplikasi mikrovaskular sebanyak 57%, diantara komplikasi mikrovaskular, komplikasi terbanyak adalah diabetic neuropathy sebanyak 45,6%, dengan komplikasi mikrovaskular lain adalah diabetic nephropathy (33.7%) dan diabetic retinopathy (20.7%). Sedangkan komplikasi makrovaskular sebanyak 43% dengan komplikasi terbanyak adalah diabetic foot (29,9%), dengan komplikasi makrovaskular lain adalah coronary heart disease (27.8%), peripheral arterial occlusive disease (22.9%), dan stroke (19.4%). --------------------------------------------------------- ackground: Indonesia is in the 6th place with the most diabetes mellitus cases in the world. In patients with diabetes mellitus can be found macrovascular and microvascular complications. This complication contributes to the increasing mortality rate in Indonesia. Objective: To find out the profile of chronic complications in patients with type 2 diabetes mellitus at Endocrine Polyclinic, Dr. Soetomo hospital, period July - September 2017. Method: Researcher used a cross sectional study by studying the medical record data of type 2 diabetes mellitus patients, such as age, duration of diabetes mellitus, HbA1C levels, blood pressure, lipid profile, and macrovascular and microvascular complication. The data that has been obtained is then reviewed descriptively. Result: Most of type 2 diabetes mellitus patient is the age group 55-64 years (39.4%), mean 55.75 (SD=9.7). Besides, most type 2 diabetes mellitus patients have type 2 diabetes mellitus for ≥5 years (61%). Meanwhile, the number of type 2 diabetes mellitus patients with uncontrolled HbA1C levels (≥7.0%) is 79%, mean 8.4 (SD= 1.8). Besides, most of type 2 diabetes mellitus do not experience hypertension (77.8%). While most of type 2 diabetes mellitus is patients with dyslipidemia (94.3%), with the most prevalent lipid abnormality is high LDL (30.9%). Most of type 2 diabetic patient had microvascular complications (57%), with the most common complication is diabetic neuropathy (45.6%), and the other microvascular complications are diabetic nephropathy (33.7%) and diabetic retinopathy (20.7%). While macrovascular complications (43%), with the most common complication is diabetic foot (29.9%), and the other macrovascular complications are coronary heart disease (27.8%), peripheral arterial occlusive disease (22.9%), and stroke (19.4%).