HUBUNGAN ANTARA KETETAPAN DOSIS OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) KATEGORI 1 DENGAN KEBERHASILAN TERAPI PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU KASUS BARU DI SURABAYA

Tuberkulosis paru sampai saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang cukup serius dan berbahaya di masyarakat. Penyebab dari penyakit ini adalah bakteri patogen Mycobacterium tuberculosis golongan bakteri Mycobacterium. Menurut data WHO, tuberkulosis paru membunuh 1,5 juta orang di dunia pada ta...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUTU TOPAN BAGASKARA, NIM011411131017
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/83718/1/KK%20FK%20PD%20456-17%20Bag%20h%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/83718/2/KK%20FK%20PD%20456-17%20Bag%20h%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/83718/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Tuberkulosis paru sampai saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang cukup serius dan berbahaya di masyarakat. Penyebab dari penyakit ini adalah bakteri patogen Mycobacterium tuberculosis golongan bakteri Mycobacterium. Menurut data WHO, tuberkulosis paru membunuh 1,5 juta orang di dunia pada tahun 2014 (WHO, 2015). Indonesia sendiri menmpati peringkat ke-2 terbanyak kasus tuberkulosis setelah India di tahun yang sama dengan insiden 399 kasus per 100.000 populasi penduduk (WHO, 2015). Menurut Kementerian Kessehatan RI pada tahun 2014, pengobatan TB merupakan salah satu upaya yang paling edisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari kuman TB. Pengobatan yang diberikan dalam bentuk Obat Anti Tuberkulosis. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang digunakan di Indonesia terdiri dari kategori 1, kategori 2, kategori anak, dan obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien TB resisten obat (Kemenkes, 2014). Khususnya dalam pemberian OAT kategori 1 pada penderita tuberkulosis paru kasus baru selama 6 bulan yang merupakan salah satu upaya yang efektif untuk mengeradikasi tuberkulosis paru. Pengobatan TB merupakan salah satu upaya yang paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari kuman TB (Kemenkes RI, 2014). Dalam pemberian OAT perlu diperhatikan juga ketepatan dalam dosis, indikasi, obat dan pasien.