PROSES OSTEOGENESIS PADA DEFEK MANDIBULA PASCA APLIKASI DEMINERALIZED FREEZE DRIED BOVINE BONE XENOGRAFT (DFDBBX)

Tingginya tingkat kebutuhan bone graft menyebabkan pengembangan biomaterial graft terus dikembangkan. Untuk itu bahan xenograft dipilih sebagai alternatif pilihan. BHA merupakan bahan alternatif yang lebih dahulu direkomendasikan. Kelebihan BHA adalah bersifat osteokonduksi, mencegah kolaps, ber...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RISKA DIANA, 021228016301
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/83775/1/abstrak1.pdf
http://repository.unair.ac.id/83775/2/daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/83775/3/daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/83775/4/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/83775/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
Description
Summary:Tingginya tingkat kebutuhan bone graft menyebabkan pengembangan biomaterial graft terus dikembangkan. Untuk itu bahan xenograft dipilih sebagai alternatif pilihan. BHA merupakan bahan alternatif yang lebih dahulu direkomendasikan. Kelebihan BHA adalah bersifat osteokonduksi, mencegah kolaps, berpengaruh lebih cepat memicu proses mineralisasi tulang. DFDBBX merupakan bone graft yang direkomendasikan sebagai bahan alternatif lain yang mengandung growth factor berpotensi osteoinduksi. Tujuan : Mengetahui apakah terdapat perbedaan efektivitas pembentukan tulang baru pada defek mandibula kelinci paska penanaman DFDBBX dan BHA. Metode : Penelitian ini menggunakan 30 ekor New Zealand White Rabbit yang dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok BHA, dan kelompok DFDBBX kemudian dibagi ke dalam 2 kelompok waktu pengamatan yaitu minggu ke-4 dan minggu ke-8. Pengamatan dilakukan setelah terminasi untuk mengetahui volume pembentukan tulang baru menggunakan micro-CT kemudian dilakukan pengecatan histologi Masson’s Trichrome untuk mengamati kualitas penyembuhan tulang baru. Hasil : Volume pembentukan tulang baru paska pemberian BHA lebih tinggi dibandingkan dengan DFDBBX, namun memiliki perbedaan secara tidak bermakna (P>0,05). Kualitas penyembuhan tulang baru paska pemberian BHA lebih tinggi dibandingkan dengan DFDBBX dan memiliki perbedaan secara bermakna (P<0,05) dibandingkan kelompok kontrol, namun tidak memiliki perbedaan secara bermakna (P>0,05) dibandingkan dengan DFDBBX . Kesimpulan: DFDBBX memiliki efektivitas pembentukan tulang baru yang setara dengan BHA pada defek mandibula, namun BHA memiliki potensi induksi merangsang pembentukan tulang baru lebih cepat daripada DFDBBX.